4.800 Balita di Bantul Stunting

Photo Author
- Senin, 28 Januari 2019 | 14:31 WIB
Ketua Tim Penggerak PKK Bantul, Erna Kusmawati Suharsono bercengkerama dengan seorang balita. (Foto : Sukro Riyadi)
Ketua Tim Penggerak PKK Bantul, Erna Kusmawati Suharsono bercengkerama dengan seorang balita. (Foto : Sukro Riyadi)

BANTUL, KRJOGJA.com - Merujuk hasil pendataan Dinas Kesehatan (Dinkses) Kaupaten Bantul, angka balita penderita stunting mencapai 9,7 % dari 49 ribu lebih balita. Dengan jumlah itu setidaknya terdapat sekitar 4.800 balita di Bantul menghadapi stunting. Oleh karena itu, program bidang kesehatan mesti diperbaiki mulai dari aspek gizi anak harus baik.

"Sebenarnya sekarang ini angkanya mencapai 52 ribu balita di Bantul, tetapi yang terdata sekitar 49 ribu balita. Dari jumlah itu diketahui balita stunting mencapai 9,7 persennya," ujar Kasi Kesehatan Keluarga, Dinas Kehatan, Kabupaten Bantul, Anugrah Wiendyasaridi sela-sela Semarak Hari Gizi Nasional ke-59 di Balai Desa Sumberagung Jetis  Bantul, Senin (28/01/2019).

Jika dibandingkan data Riset Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan RI, jumlah balita penderita stunting di Bantul mencapai 22,89 persen. Namun angka itu menurun dibandingkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan tahun 2013 yang mencapai 26 persen. "Angkanya mengalami penurunan dengan berbagai intervensi kebijakan dari Dinas Kesehatan dan intansi terkait lainnya," ujarnya.

Jumlah balita stunting di Bantul menduduki urutan ke dua terbanyak yaitu 22,89 persen dibawah Kabupaten Gunungkidul yang mencapai 31 persen. Meski tergolong tinggi namun ada cacatan, jumlah balita dalam Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan di Bantul 164 sampel balita, sementara pendataan Dinas Kesehatan jumlah Balita mencapai 49 ribu.

Menghindari agar balita terhindar dari stunting, harus ada tindakan dini dari bayi didalam kandungan hingga usia 1000 hari hari atau usia 2 tahun. “Jika usianya sudah diatas 2 tahun, akan sulit untuk mengatasi stunting yang diderita balita,” ujarnya.

Bupati Bantul, Drs Suharsono, mengatakan, balita penderita stunting di Kabupaten Bantul cukup tinggi yaitu mencapai 22,89 % membutuhkan intervensi dari dinas dan instransi terkait lainnya. Khusus kebijakan teknis intervensi mengatasi stunting Dinkes Bantul jadi motornya. “Jika membutuh anggaran tambahan, saya siap untuk menyetujuinya," jelasnya. (Roy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X