BANTUL, KRJOGJA.com - Petugas Polres Bantul mengamankan sedikitnya 28 siswa dari berbagai sekolah menengah kejuruan swasta dan negeri di Yogyakarta. Mereka ditahan setelah diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap dua orang di Jalan Parangtritis Grogol VII Parangtritis Kretek Bantul, Minggu (28/10) dinihari.Â
Hingga kini kasus tersebut dalam penyelidikan pihak kepolisian dan sejumlah motor dan handphone disita sebagai barang bukti. "Sebanyak 28 siswa dari berbagai sekolah memang kami amankan setelah kejadian. Tetapi sejauh ini belum satupun dari mereka ditetapkan sebagai tersangka,†ujar Kapolres Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan SIK didampingi Kanit III Reskrim Polres Bantul, Iptu Sutrisno SH.
Dijelaskan sebelum diamankan pihak berwajib Sabtu (27/10) malam puluhan siswa dari berbagai sekolah menggelar kegiatan di kawasan Pantai Parangtritis Bantul. Kegiatan tersebut bertepatan dengan HUT Vascal atau perkumpulan geng siswa. Dalam perayaan itu panitia juga dihibur dengan musik dangdut. Di tengah pentas musik salah satu penyanyi kehilangan handphone. Hilangnya handphone itu lantas dibawa sampai ke Polsek Kretek untuk diselesaikan.
Setelah peristiwa hilangngnya handphone itu sebagian orang lantas meninggalkan kawasan Parangtritis. Dalam perjalanan sekitar 02.30 puluhan orang memacu motornya di sepanjang Jalan Parangtritis Kretek Bantul. Ketika melintasi Jalan Parangtritis selatan TPR tiba-tiba ada pengendara motor berboncengan yakni Desy dan Septian mendahului rombongan dari sisi kanan.Â
"Karena dua orang berboncengan itu mendahului dari sisi kanan justru dihentikan disisi kanan jalan. Tidak hanya itu komplotan tersebut juga memukuli dua orang tersebut,†ujar Sahat.Â
Padahal pagi itu, kata Sahat korban memacu motornya karena ingin berobat ke klinik di selatan TPR. Dalam kasus itu sampai sekarang ini masih dikembangkan untuk mengungkap dalang dibalik penganiayaan tersebut. (Roy)