BANTUL, KRJOGJA.com - Penambang batu di Trimulyo, Kecamatan Jetis, Bantul yang tergabung dalam Paguyuban Penambang Selo Kembang dengan tegas menolak rencana pemeritah Bantul menjadikan bukit mengger sebagai objek wisata. Paguyuban bakal tidak pernah akan mundur selama belum ada titik temu dan solusi terkait dengan dampak penataan itu. Sedang DPRD Bantul minta pemerintah Bantul jangan sewenang – wenang dengan minta warga berhenti bekerja tanpa ada solusi.
“Dari warga pada intinya menolak selama belum ada titik temu, selama ini terus digembar-gemborkan warga harus berhenti mencari batu. Mereka itu warga yang menjadikan batu sebagai sumber rezeki,†ujar Penasihat Paguyuban Penambang Selo Kembang, Anom Suroto, Selasa (23/10/2018).
Anom mengatakan, anggota paguyuban minta ada pertemuan dengan pihak yang punya rencana menjadikan Mengger sebagai objek wisata. “Pertemuan itu tentu ingin minta pembahasan lebih rinci, termasuk penjelasam program itu dari pemerintah atau investor,†ujarnya. Â
Jika pertemuan sudah dilakukan tentu ada ketentuan lokasi yang boleh diambil batunya dan dilarang. Anggota paguyuban menyadari jika lokasi penambangan batu wilayahnya milik Raja Yogyakarta, tetapi juga jangan lantas mengabaikan nasib rakyat kecil.
Sementara Komisi B DPRD Bantul, Suradal mengatakan, sebelum melangkah lebih jauh masyarakat harus diajak duduk bersama. Jangan sampai kebijakan diambil sekedar untuk memenuhi ambisi dan mengabaikan nasib warga setempat.Â
“Ketika batu sudah menjadi sumber kehidupan warga, pemerintah harus hati hati setiap langkah yang akan diambil. Berikan solusi dahulu, jangan justru membuat resah masyarakat,†jelas politisi PKB ini.Â
Tentu siapapun tidak tinggal diam ketika sumber kehidupan yang sudah puluhan tahun dijadikan tumpuan diganggu. “Ketika sudah menyangkut perut rakyat harus hati-hati,†ujarnya.(Roy)