BANTUL, KRJOGJA,com - Perayaan 90 tahun Alm. Bagong Kussudiardja, dan 60 tahun Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja, Kamis (18/10) malam dimeriahkan penampilan salah satu murid Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja (PLTBK) atau Mentrik Paranditya Wintarni dengan menyuguhkan sebuah tarian Paramastri yang dibawakan oleh 5 penari.
“Paramastri dalam kamus kawi-jawa berarti widadari, atau bidadari. Bidadari khayangan yang terdapat pada pahatan dinding candi Siwa Prambanan,†ungkap salah satu penari, Dilania kepada KRjogja.com.
Paranditya Wintarni tidak lain adalah putri Ida Manu Tranggana (Anak pertama Bagong Kussudiardja). Dalam kesehariannya Paranditya berperan dalam mengelola padepokan Bagong dan andil dalam setiap kegiatan PLTBK.
Darah seni dari kakeknya seorang maestro tari menurun kuat kepada seorang Paranditya Wintarni. Selain tarian diatas dia menciptakan beberapa tarian seperti Pamer Sidoasih, Mengalir, Jejaipongan dan Gebyar Batik.
Tari Paramastri tercipta pada tahun 2003. Tari ini terinspirasi ketika beliau melihat sebuah relief di Candi Prambanan khususnya Candi Siwa yang menggambarkan penari khayangan yang terpahat pada dinding Candi Siwa, yang kemudian di transformasikan ke dalam gerak tarian yang menggambar bidadari-bidadari sedang bercengkrama dan menari.
Tari ini juga pernah diikutsertakan dalam parade tari daerah tahun 2003 di Taman Mini Indonesia Indah mewakili DIY dan berhasil memborong beberapa penghargaan antara lain yaitu juara umum, penampilan terbaik, penata tari terbaik, penata music terbaik, dan juara rias dan busana unggulan. (Dinda)