EERO KUMANTO adalah Model Scale artist dari Finlandia yang datang ke Indonesia dalam acara tahunan Kustomfest 2018 di Jogja Expo Center pada hari Sabtu (06/10/2018) sebagai VIP Guest dan juga Juri Die Cast Contest.Â
Â
“Ini pertama kalinya saya datang ke Indonesia, sebuah kehormatan bagi saya untuk menjadi tamu dan juga juri disini,†ungkap Eero yang sebelumnya sudah 15 tahun menjadi juri kontes Scale Model terutama di Finlandia.Â
Â
Eero memulai kecintaannya dalam dunia Scale Modelling sejak berumur 8 tahun. “Scale Model pertama yang saya buat adalah sebuah sport car, tapi saya sudah lupa modelnya apa,†tukas Eero sambil tertawa. Volkswagens Bettle dan Type 2 menjadi mobil favoritnya.Â
Â
Eero becerita sedikit tentang pengalamannya dalam membuat Scale Model. “Biasanya untuk menyelesaikan satu buah scale model, saya bisa menghabiskan waktu sekitar 50 jam sampai 150 jam jika tanpa jeda,†jelasnya. Â
Â
Jumlah Scale Model yang Eero buat dalam satu tahun berjumlah empat sampai lima model. “Model – model yang saya buat biasanya saya mulai dari Scratch Built, tapi saya juga pernah menggunakan model plastik Tamiya dan memodifikasinya,†tambah Eero sambil menunjukkan salah satu scale model-nya yang menggunakan model dari Tamiya.Â
Â
Skala dari model–model yang ia buat biasanya berukuran 1:24. “Skala terkecil pernah saya buat berukuran 1:43, sedangkan skala terbesarnya berukuran 1:9 dan itu adalah model Vespa Primavera 125. Poin penting dari sebuah die cast atau scale model menurut saya adalah kedetailannya, seperti kawat, karburator, dan juga antenanya,†jelas Eero sambil menunjukkan bagian mesin dari model RAT Bug buatannya.Â
Â
“Pengerjaan warna yang baik dan indah juga menjadi penilaian,†tambah Eero tentang poin penting lainnya. Die Cast Contest ini dibagi menjadi dua kategori yakni Upper dan Under. Kategori Under merupakan kategori dengan skala 1:64 kebawah, sedangkan Upper merupakan kategori dengan skala 1:43 keatas.Â
Â
Banyak calon peserta yang berminat untuk mengikuti lomba ini, sayangnya beberapa calon peserta ditolak lantaran penuhnya kuota pendaftaran. “Banyak yang mau ikut (daftar) tapi ditolak semua mas,†ucap Adrian selaku panitia die cast contest menyayangkan penuhnya kuota lomba. (Anggit Dwi Prayoga)