JETIS (KRJogja.com) - Pemerintah Kecamatan Jetis punya komitmen dalam mendorong UMKM ditengah masyarakat menuju produk unggulan. Sehingga jangka panjangnya usaha yang bertumpu pada masyarakat itu mampu menembus pasar secara luas. Bahkan agar keberadaan UMKM makin dikenal khalayak, Kecamatan Jetis menggelar Jetis Ekspo 2018 mulai Rabu (9/5).Â
"Kami gulirkan program Jetis Ekspo 2018Â ini untuk mempromosikan produk Kecamatan Jetis kepada Jetis khusunya, Bantul dan DIY umumnya," ujar Camat Jetis Dra Endang Rahmawati MM, disela acara, Kamis (10/5).Â
Secara keseluruhan di Kecamatan Jetis Bantul terdapat sekitar 7.000 UMKM. Termasuk didalamnya keberadaan produk jamu gendong Dusun Kiringan Desa Canden Jetis Bantul. Meski begitu, produk jamu itu belum masuk kategori produk andalan setempat. "Kiringan sebagai pusatnya jamu gendhong belum masuk kategori andalan setempat, karena bahan bakunya belum bisa dipenuhi dari masyarakat setempat. Selama ini masih didatangkan dari luar daerah ," ujarnya.
Oleh karena itu Pemerintah Kecamatan Jetis sejak akhir 2017 lalu menggulirkan program Garap lahan masyarakat sejahtera (Galamatra). Dalam konsep itu semua lahan kosong milik warga yang belum termanfaatkan bisa dioptimalkan sebagai area budidaya bahan baku jamu. Dengan terobosan itu diharapkan kebutuhan bahan baku untuk meracik jamu di Dusun Kiringan bisa dipenuhi masyarakat lokal.
Selain itu, keberhasilan menjalankan program Galamatra juga punya peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam Jetis Ekspo 2018 itu berbagai produk masyarakat ditampilkan. Termasuk produk makan, kerajinan hingga pertanian.Â
Endang mengatakan, selain fokus dalam bidang UMKM, pemerintah Kecamatan Jetis juga menilai sektor pertanian sangat vital peranannya. Sarana irigasi juga sangat mendukung disemua wilayah di Jetis. Kondisi tersebut masih didukung lahan pertanian dengan tingkat kesuburan yang masih terjaga. (Roy)