BANTUL, KRJOGJA.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul melalui Dinas Pariwisata merencanakan akan merevitalisasi kawasan Pantai Depok. Dalam revitalisasi ini dianggarkan dalam dana keistimewaan (danais) yang yang dialokasikan ke Kabupaten Bantul senilai Rp 8,25 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru menuturkan anggaran bagi pengembangan pariwisata di Bantul melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) menurun. Dari yang sebelumnya Dinas Pariwisata mendapatkan Rp 6 miliar, tahun ini turun menjadi hanya Rp 3 miliar. Meski demikian, pihaknya mendapatkan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 1,7 miliar dan danais Rp 8,25 miliar.
“Alokasi dari danais ini akan diperuntukkan bagi pengembangan kawasan Pantai Depok. Kami tengah menyiapkan tempat buat relokasi bangunan yang ada di Pantai Depok terutama kawasan selatan. Kawasan ini sudah tidak terlalu kondusif pasca abrasi apalagi tempatnya berada terlalu dekat dengan kawasan dekat laut,†jelasnya.
Diakui Kwintarto ada konsep yang salah dalam penataan kawasan pantai di Bantul. Pasalnya di beberapa daerah bahkan negara tertentu, objek wisata pantai pola bangunan ditata tidak terlalu dekat dengan laut.
“Sementara konsep wisata pantai di Bantul bangunan-bangunan untuk berjualan selalu menjorok dan berdekatan dengan kawasan pantai. Makanya untuk pembukaan destinasi pantai baru di Bantul, bangunan ditata supaya tidak terlalu dekat dengan laut,†jelasnya.
Adapun penggunaan danais, selain untuk revitalisasi Pantai Depok juga akan dipergunakan untuk relokasi bangunan bagi pedagang di kawasan Pantai Parangtritis dan Parangkusumo. “Kawasan heritage bisa memakai danais. Pengembangan akan diikuti konsep modern tetapi tetap harus mempertahankan penataan aturan. Misalnya gumuk pasir, cepuri dan sebagainya tidak boleh dirubah,†tegasnya. (Aje)
