BANTUL, KRJOGJA.com - Melejitnya harga beras di pasaran dimanfaatkan petanimeraup keuntungan lebih. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir harga jual beras kali ini yang tertinggi. Mereka berharap harga beras stabil tinggi ini akan berlangsung lama sehingga kesejahteraan makin meningkat.
Ny Wadiyem warga Kadilobo Suren Kulon Kecamatan Jetis Bantul, Kamis (18/01/2017) mengatakanharga beras mencapai Rp 11.000 untuk kualitas terbaik. Tetapi jika bulirnya pecah atau ada bintik hitam kisaran Rp 10.500. Dia merasa jerih payahnya sebagai petani ada harganya karena hasil menjual beras cukup menutup biaya operasional selama proses pengolahan lahan. "Pada saat panen harga rendah, kita menyikapinya menabung saja, yang penting kita sebagai petani jangan sampai membeli beras," ujarnya semringah.Â
Dijelaskan, petani dalam menjalankan aktivitasnya memang tidak mudah. Banyak ancaman sewaktu-wakru bisa menggagalkan perjuangan petani untuk meraih untung. Mulai dari cuaca ekstrim, serangan hama, bencana alam hingga harga anjlok ketika musim panen.
Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (Disperpautkan) Kabupaten Bantul Ir Pulung Haryadi MSc mengatakan, di Bantul sekarang ini sudah tercipta setiap bulan harus ada panen padi diatas 1.500-1.600 haktare. Dengan sistem tersebut sebenarnya di Bantul kebutuhan padi sudah tercukupi. (Roy)