BANTUL, KRJOGJA.com - Pemkab Bantul berhasil menyelesaikan kajian atas kebutuhan biaya rekonstruksi akibat bencana banjir yang terjadi 28 November 2017. Dibutuhkan dana sedikitnya Rp 281 miliar untuk perbaikan insfrastruktur yang rusak.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bantul, Bobot Ariffi Aidin ST MT, kerusakan yang perbaikannya menjadi tanggung jawabnya meliputi jembatan, jalan, talut, irigasi dan bendung sungai. "Termasuk Jembatan Gangin di Kasihan yang menghubungkan Desa Bangunjiwo dan Tamantirto. Itu jembatan vital yang mendesak dibangun baru karena salah satu jalur perekonomian dan jalur anak sekolah," katanya, Jumat (22/12/2017).
Menurutnya, pendataan kerusakan insfrastruktur akibat banjir dilakukan selama darurat bencana. Hasil pemantauan dan pendataan tercatat ada 100 lebih bangunan insfrastruktur di 11 kecamatan. Terparah di Kecamatan Imogiri, Pundong dan Kretek.
Kebutuhan Rp 281 miliar itu pun dinilainya masih dapat berkembang karena kerusakan susulan yang terjadi. Terutama kerusakan skala kecil yang ada di wilayah pedesaan. Kerusakan skala kecil dapat ditangani dengan dana darurat, misalnya dengan pengadaan bronjong, karung diisi pasir, pembersihan rumpun bambu dan sejenisnya. Sedangkan kerusakan skala besar didanai dengan anggaran dari pusat dan provinsi yang diupayakan bisa ditangani pada 2018. (Jdm)