BANTUL, KRJOGJA.com - Kebijakan pemerintah menutup perlintasan KA dibawah jembatan layang Janti Banguntapan Bantul sudah meruntuhkan sendi - sendi perekonomian di tengah masyarakat. Sejumlah warung yang biasa rame, Kamis (2/11/2017) petang terlihat sangat sepi. Sekarang warga sangat berharap pemerintah DIY untuk memperjuangkan rakyat kecil. Â
Ny Eko Wati warga Banguntapan Bantul mengungkapkan, penutupan perlintasan KA mempertaruhkan kehidupan masyarakat. Karena ruas jalan tersebut sebelumnya jadi pusat pertumbuhan perekonomian. Oleh karena itu sebagai warga sangat berharap, pemerintah meninjau ulang kebijakan tersebut. Menurutnya, pemerintah mungkin tidak ada persoalan, namun untuk masyarakat kondisi itu sangat menggangu kehidupan sehari hari.
"Lihatlah dampak dari penutupan ini, perekonomian warga justru dilumpuhkan oleh pemerintah sendiri ," ujarnya. Padahal masyarakat selama ini sudah berjuang bagaimana caranya hidup mandiri dan tidak menjadi beban pemerintah. Tetapi pada saat semua sudah berjalan, tiba -tiba pemerintah mengambil kebijakan yang sebenarnya sangat memberatkan rakyat.
Sementara Arbowo Arta Putra warga Kalasan Sleman dengan tegas mengatakan, kebijakan yang diambil mengabaikan rasa kemanusiaan. "Sekarang lihatlah sendiri , orang jualan bakso yang didorong lewat jembatan atas. Itu dampaknya yang sudah terjadi. Mereka sekadar mencari makan semata ," ujarnya . Oleh karena itu meskipun keputusan tersebut sudah diketok oleh Kementerian. Mestinya pemerintah melihat semua ini dengan hati nurani. Â
Senada Katiyo salah satu pedagang mie ayam mengungkapkan, penutupan tersebut sangat merugikan masyarakat. “Kami heran pertimbangannya apa yang dijadikan alasan pemerintah pusat kok tiba-tiba menutup perlintasan ini. Banyak warga menggantungkan hidup di ruas jalan ini,†ujar Katiyo. Oleh karena itu pihaknya sangat berharap agar Raja Yogyakarta melakukan evaluasi untuk membantu rakyatnya. Sehingga kebijakan menutup perlinatasan itu bisa dievaluasi . Menurutnya kebijakan tersebut seharusnya dikaji dahulu untung ruginya jangan seperti sekarang ini.(Roy)