BANTUL, KRJOGJA.com - Ratusan itik milik warga Samas Desa Srigading Sanden Bantul dalam dua pekan terkahir mati secara mendadak. Hingga kini belum diketahui secara pasti pemicunya peristiwa tersebut. Bahkan satu orang peternak dalam beberapa hari terakhir kehilangan 200 ekor itik.
Sadino salah satu pemilik itik, Senin (30/10/2017) mengatakan dalam sehari yang mati bisa mencapai 20 -25 ekor itik. “Dari 224 ekor itik yang saya pelihara sekarang tinggal 25 ekor, padahal untuk sekarang sudah siap jual semua,†ujar Sadino.
Peristiwa tersebut membuat usaha ternak itik langsung ambruk. Karena dari segi modal belum pulih dan tiba-tiba ternaknya mati. Satu hal yang membuat Sadino dan warga lain tidak berdaya adalah, itik tersebut mati ketika sudah masa jual dimana satu ekor itik harga kisarannya Rp 30.000.
Sementara Purwanto warga lain mengungkapkan, itik piarannya mendadak mati dalam dua pekan terakhir. Hingga kini belum diketahui secara pasti penyababnya. Namun Purwanto yakin jika matinya itik akibat cuaca.
“Kami rugi cukup besar, usaha ini untuk menyiasati ketika tidak melaut, tetapi ujung-ujungnya juga gagal panen karena mati,†ujarnya.
Kepala Disperpautkan Bantul Ir Pulung Haryadi MSc mengatakan, setelah mendapat laporan adanya kematian itik di Samas. Tim dokter Disperpautkan langsung melakukan pengecekan dilapangan untuk memastikan penyebab dari matinya itik-itik tersebut.
“Kami langsung turunkan lima dokter ke lapangan untuk memastikan penyakit apa yang menjadi penyebab dari peristiwa itu,†ujar Pulung. (Roy)