Kekayaan Alam yang Besar Belum Dinikmati Rakyat Indonesia

Photo Author
- Senin, 7 Agustus 2017 | 14:01 WIB

INDONESIA merupakan negara dan bangsa yang besar, yang memiliki sumber daya manusia dan sumber daya alam besar pula. Namun demikian, sumber kekayaan tersebut belum sepenuhnya dapat dinikmati oleh warga atau penduduk bangsa sendiri. Dulu kekayaan Indonesia dinikmati oleh penjajah, dan saat ini dinikmati oleh segelintir orang saja.

Disisi lain, bangsa ini juga terancam hanya akan menjadi negara berpenghasilan menengah dikarenakan strategi ekonomi bangsa ini gagal mengatasi middle income trap atau perangkap pendapatan menengah. Hal ini disampaikan oleh Andika Pandu Puragabaya, anggota fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Dapil DIY saat berkunjung dan manyapa warga Canden, Jetis, Bantul, Minggu (6/8/2017).

Diuraikan Pandu, bahwa apa yang disampaikan tersebut merupakan pemikiran serta pandangan dari Prabowo Subianto yang dituangkan dalam buku bertajuk Paradoks Indonesia. Dimana dalam buku tersebut, Prabowo menyoroti sisi ironis dari Indonesia sebagai negeri yang kaya raya namun mayoritas rakyatnya masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan.

“Bapak Prabowo Subianto dalam pandangannya mengungkapkan rasa ironisnya terhadap kondisi bangsa dan negara ini yang dituangkan dalam bukunya berjudul Paradoks Indonesia. Dipaparkan bapak Prabowo, bawa paradoks itu muncul karena adanya ketimpangan dari sebuah negeri yang kaya raya, melimpah ruah harta kekayaannya namun tak bisa dinikmati oleh rakyatnya,” kata Andika Pandu.

Prabowo dalam buku tersebut juga menyoroti sisi ironis lainnya dari bangsa Indonesia. Dimana, meski pertumbuhan ekonomi meningkat seberapa persen pun, tidak ada artinya jika tidak disertai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sementara, dalam kesempatan kunjungannya itu, Andika Pandu juga memberikan bantuan4 ribu buku tulis serta 200 gerobak angkringan kepada masyarakat di wilayah setempat.

“Dengan bantuan gerobak angkringan itu, diharapkan dapat membantu ketahanan ekonomi masyarakat di Yogya. Karena dengan pembangunan ekonomi yang nyata, sesungguhnya adalah melalui penguatan ekonomi masyarakat. Intinya, dari Yogyakarta mari kita selamatkan Indonesia,” tandas andika Pandu.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X