BANTUL, KRJOGJA.com - Prosesi ritual merti dusun di Pedukuhan Keyongan Sabdodadi Bantul tidak sekedar untuk menampilkan kesenian yang tumbuh dan berkembang di wilayah itu. Namun dari penyelenggaraan itu, Pemerintah Desa Sabdodadi Bantul ingin menciptakan objek wisata baru setelah pusat kerajinan kulit di Manding. Selain itu, dengan hadirnya merti dusun itu juga mengangkat potensi Pasar Seni Gabusan Bantul lantaran lokasinya berdekatan.
“Kami ingin menciptakan objek wisata baru setelah Manding sebagai pusat kerajinan kulit terkemuka,†ujar Lurah Desa Sabdodadi Bantul, Siti Fatimah disela acara. Dalam acara itu juga dihadiri Bupati Bantul, Drs H Suharsono, Dukuh Bangeran Bandi, Minggu (06/08/2017).
Dijelaskan potensi wisata budaya di daerah itu memang sangat menjanjikan. Hal itu karena adanya sendang Patertan Kamulyan di Bangeran Sabdodadi Bantul. Dengan adanya potensi budaya berupa dendang itu Siti Fatimah sangat optimis kedepan bakal jadi tujuan wisatawan. Tetapi memang harus dipromosikan sejak dini agar dikenal oleh khalayak umum. Selama ini Sabdodadi sudah punya pusat kerajinan kulit Manding yang memang sudah ‘jadi’ sebagai tujuan wisata. Padahal Sabdodadi masih punya potensi budaya yang sebenarnya sangat mungkin dikembangkan untuk meningkatkan ksejahteraan masyarakat.
Sementara dalam merti dusun itu diikuti empat wilayah yakni, Guntur, Jogroho Keyongan Lor serta Bangeran. “Prosesi kirab dimulai dari Bangeran kemudian menuju Guntur, Jogroho serta Keyongan Lor. Tetapi pusatntya di wilayah Bangeran,†ujar Siti Fatimah.
Dalam kirab itu sejumlah peserta menampilkan kesenian lokal yang dibungkus karakteristik masyarakat wilayah itu. Peserta lainnya juga menampilkan corak semangat perjuangan merebut kemerdekaan. Bupati Bantul Drs H Suharsono mengungkapkan, bahwa semua potensi wisata di sebuah daerah harus digarap serius untuk memberikan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu pemerintah Bantul juga sangat mendukung adanya kegiatan merti dusun.(Roy)