BANTUL, KRJOGJA.com - Keributan setelah pertandingan  antara Persis Solo dengan Persiba Bantul tidak hanya melibatkan suporter dengan massa.  Orang yang tidak kaitannya harus menjadi korban keberingasan massa hanya gara-gara nomor polisi motornya 'AD'. Â
Seperti yang terjadi Ring Road Selatan Singosaren Banguntapan Bantul, Minggu (7/5) sore. Edwin (18) warga Karanganom Modal Klaten Utara serta Raihan (17) warga Bareng Klaten Tengah  tidak bisa menghindar dari amukan massa yang sedang dibakar emosi. Tidak hanya itu motor Honda Varionya juga rusak. Berdasarkan data dari Polsek  Banguntapan Bantul, sejauh ini ada dua motor, dua mobil dirusak.
Raihan mengungkapkan, sore itu sekitar pukul 16.30  berboncengan dengan  Edwin melintasi Ring Road Selatan Singosaren. Melihat didepannya atau tepatnya  diutara SPBU massa  berkumpul dengan pentungan ditangan. Raihan menghentikan motornya bermaksud balik arah.  Belum sempat menjauh dari kerumunan, keduanya ditangkap langsung dihajar tanpa belas kasihan.Â
"Saya  begitu ditangkap oleh mereka itu  langsung dipukuli karena motor saya berplat AD, mereka juga mengatakan saya sebagai suporter Persis Solo, padahal tidak tahu sama sekali," jelasnya.
Kapolsek  Banguntapan Suharno mengungkapkan, keributan tersebut sudah  terjadi ketika suporter  dari Solo menuju Stadion Sultan Agung. Karena siang itu ada indikasi pelemparan batu dari arah kampung.  Mendapat lemparan  batu, sejumlah suporter merangsek  mengejar di daerah Singosaren. Namun polisi dibawah Komando Kompol Suharno  berhasil menghalau dan supoter langsung melanjutkan perjalanan. (Roy)