BANTUL KRJOGJA.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul terus membuat terobosan untuk mendongkrak minat baca masyarakat Bantul. Dengan tekad itu, kedepan bakal lahir generasi cerdas yang mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara. Karena salah satu elemen terpenting untuk melahirkan generasi bangsa cerdas adalah dengan menjadikan membaca sebagai kebutuhan.
"Sesuai dengan visi dan misi Pak Bupati Bantul adalah Bantul cerdas, untuk mencapai itu tidak ada pilihan budaya membaca harus digalakkan disemua lapisan masyarakat," ujar Kepala Seksi (Kasi) Akuisisi Dinas Perpustakaan dan Kerarsipan Bantul, Dwijono Hartanto SPd MM disela meninjau pameran buku kerjasama Diva Press dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bantul, Kamis (9/3/2017). Pameran diselenggarankan hingga akhir bulan ini.
Dwijono tidak menampik, jika minat baca sekarang ini mengalami penurunan. Oleh sebab itu, perlu sebuah terobosan agar kelesuan dalam membaca kembali bangkit. Karena disadari atau tidak, kebiasaan membaca itu sebenarnya proses untuk mengasah kecerdasan dan kemampuan berolah pokir. Selain itu untuk menambah wawasan dan pengetahuan secara umum. "Yang jelas minat baca warga harus ditumbuhkan kembali, sejumlah kegiatan dengan peserta siswa kami adakan. Tujuannya jelas agar minat baca kembali tumbuh," ujarnya.
Bahkan gerakan supaya budaya membaca tumbuh dan berkembang, dinas terus melakukan pembinaan ke sejumlah peepustakaan desa di Bantul. Kebijakan itu merupakan strategi dalam pengembangan perpustakaan desa. Untuk sekarang Perpustakaan Desa yang menjalani pembinaan yakni, Desa Wukirsari Imogiri, Dlingo serta Desa Guwosari Pajangan. Dwijono mengungkapkan, untuk menarik minat siswa SD terus membaca, di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan diselenggarakan lomba bercerita dengan tema kepahlawanan.
Dipilihnya tema tersebut dinas punya target agar nasionalisme tumbuh dalam jiwa generasi muda Bantul. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain, peningkatan minat baca harus genjot sedemikian rupa. Bahkan setiap hari ada petugas khusus keliling Bantul untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sementara Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Bantul, Zahrowi mengatakan, budaya membaca harus ditumbuhkan mulai dari lingkungan keluarga. Selain itu lingkungan harus terkondisi supaya animo masyarakat membcaca juga tinggi.(Roy)