BANTUL (KRjogja.com) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Drs Dwi Daryanto MSi, mengatakan Tempat Evakuasi Sementara (TES) dengan bentuk gedung berlantai tiga bakal berfungsi sebagai tempat evakuasi jika sewaktu –waktu terjadi gempa yang berpotensi tsunami. Selain itu, bangunan di Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) Srandakan dapat digunakan sebagai rest area. Bangunan tersebut rencananya akan diserahterimakan Mei 2017 bertepatan momentum refleksi 12 tahun gempa Bantul.
“TES di Pantai Kuwaru Srandakan ini dibangun lewat anggaran APBN, kedepan pengelolaannya dilakukan Pemerintah Kabupaten Bantul,†jelas Dwi, Rabu (15/02/2017).
Dijelaskan, berdiri diatas lahan 5.000 meter, bangunan TES punya daya tampung mencapai 3.000 orang dalam posisi berdiri. Meski desain bukan tempat pengungsian, tetapi bangunan tersebut punya beberapa fasilitas pokok seperti toilet dan genset. Sementara tempat evakuasi bisa dipusatkan di desa setempat, sehingga TES itu dirancang sebagai lokasi penyelamatan ketika ada gelombang tsunami.
Bangunan serupa juga diusulkan dibangun di Bantul, sebagai masterplan tsunami nasional. Keduanya berada di sekitar TPR Pantai Samas Sanden dan di Pantai Depok Kretek. Soal kapan pembangunan dilakukan, BPBD belum bisa memastikan. Sementara dalam konsep skema penyelamatan diri dari potensi tsunami, BPBD Bantul sedang mengusulkan pembangunan tangga menuju bukit di sebelah utara Pantai Parangtritis. Menurutnya, tangga itu bakal jadi akses menuju pegunungan jika terjadi tsunami. (Roy)