BANTUL (KRjogja.com) - Beberapa sekolah di Bantul khawatir terjadi pemadaman listrik atau error sistem saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) berlangsung. Sekolah meminta Pemkab Bantul melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) untuk dapat menjamin dan memastikan tidak ada pemadaman listrik saat ujian berlangsung.
Kepala SMPN 2 Bantul Wiharno MPd mengatakan, secara kesiapan pihak sekolah menyatakan siap menghadapi UNBK. Dalam UNBK disiapkan tiga server, tiga ruangan dan 90 komputer serta tiga teknisi.
"Total peserta UNBK di SMPN 2 Bantul ada 163 siswa. Dari sekian ini, rencananya ujian besok akan kami bagi dalam dua shift. Pertimbangannya kalau tiga shift siswa kasihan terlalu kesorean, sehingga rentan capai," jelas Wiharno, Rabu (18/01/2017).
Sebenarnya UNBK dibagi dalam tiga shift, yakni dimulai pada shift pagi pukul 08.00 hingga 10.00 WIB, shift siang 11. 00 - 13.00 WIB dan shift sore pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. Wiharno menambahkan ada beberapa kekhawatiran pada saat pelaksanaan UNBK nantinya.
Kekhawatiran lain, jika daya listrik yang dimiliki salah satu sekolah tidak mencukupi. Kekhawatiran seperti error sistem, server rusak, internet ngadat bahkan tidak dapat membaca soal. Terkait kesiapan siswa, Wiharno menjelaskan sudah beberapa kali disiapkan latihan ujian.
Kepala SMPN 2 Bambanglipuro Dra Denok Windarti menambahkan, sekolahnya juga menyatakan siap UNBK. Dengan kesiapan sarana dan prasarana (sarpras) berupa unit komputer yang minimal memiliki 1/3 dari jumlah siswa, SMPN 2 Bambanglipuro telah melakukan penambahan sebanyak enam unit komputer. (Aje)
