BANTUL (KRjogja.com) - Dua siswa tewas tenggelam diembung bekas galian batu di Salatan Trukan Dahromo RT 06 Segoroyoso Pleret Bantul, Minggu (4/12/2016). Kedua korban yakni, Adiga Hermasyah (14) warga Karanggayam Segoroyoso Pleret Bantul dan Galang Okta Prayoga (14) warga Gedongkuning Banguntapan Bantul. Peristiwa tragis itu terjadi ketika korban dan delapan rekannya mandi. Setelah dilakukan pemeriksaan Tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Bantul jenazah langsung dibawa ke rumah duka.
Sementara delapan orang yang ikut dalam rombongan yakni, Resi S (13), Niwang Anggi Kusuma (13), Rio Dwi Saputro (13), Arga Bramanta Davana (13), Malik Rohman Hakim (14), Reno Agung (12) semua warga Banguntapan Bantul, Aprilius Rangga (15) warga Pringwulung Condongcatur Sleman, serta Wahdan Rifai (14) warga Karanggayam Segoroyoso Pleret Bantul.
Menurut penuturan saksi Wahdan sebelum musibah terjadi pukul 10.00 awalnya korban dan rekan lainnya berangkat menuju Gua Permoni di Dusun Karangwuni Desa Trimulyo Jetis Bantul. Karena airnya kotor kemudian sepuluh orang tersebut memutuskan untuk mandi diembung bekas galian batu di Salatan Trukan. Sekitar pukul 11.00 rombongan para siswa tersebut sampai dilokasi dan langsung menceburkan diri ke kubungan air sedalam 4-5 meter itu, termasuk  korban. Dalam suasana riang korban Adiga bahkan melompat ke air sebanyak tiga kali.
Namun ketika lompatan keempat siswa MTs Wonokromo tersebut tidak muncul. Melihat rekannya tenggelam didasar embung Galang berusaha memberikan pertolongan dengan menceburkan diri kedalam embung dan tidak muncul ke permukaan. Melihat dua karibnya tenggelam, rekan lainnya berusaha memberikan pertolongan dengan melemparkan potongan kayu. Saksi lain juga minta pertolongan kepada warga sekitar. Dalam tempo singkat dua jenazah langsung berhasil diangkat dari dasar embung.
Seorang petugas dari Polsek Pleret mengatakan, sebenarnya saksi Wahdan sudah berpesan kepada kawan-kawan lainnya sebelum mandi agar tidak terlalu ke tengah karena dalam. Namun hal tersebut diabaikan hingga terjadi musibah itu. “Saksi Wahdan sudah member tahu agar jangan mandi ke tengah karena dalam, ada yang mengindahkan saran itu. Tetapi ada juga yang tidak,†ujarnya.
Sementara ibu korban Adiga, Ny Karjiyem tidak kuasa menahan tangis begitu putra pertamanya itu sampai dirumah duka. Perempuan tersebut terus meronta sambil memanggil putra kesangannya itu. Sementara warga lain berusaha menenangkan Ny perempuan itu.
Kapolsek Pleret AKP Toni Priyanto SH SIK mengatakan peristiwa tersebut murni kecelakaan. Setelah dilakukan pemeriksaan Tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Bantul, dua jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga. (Roy)