BANTUL (KRjogja.com) - Kustom kultur sejak lima tahun lalu terbangun di Yogyakarta. Adalah Kustomfest, sebuah ajang bertemunya karya pecinta motor, mobil, dan sepeda kustom, yang jadi penggerak industri kreatif otomotif yang cukup menjanjikan ini. Di perhelatannya di Jogja Expo Center (JEC) dari Sabtu (8/10) hingga Minggu (9/10) industri kreatif otomotif itu makin terlihat jelas.
Demikian yang diprediksi Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono (HB) X ketika membuka perhelatan yang digelar Retro Cyles Yogyakarta ini setiap tahunnya. Sultan memperhatikan betul perjalanan Kustomfest sejak 2012 hingga saat ini. Orang nomor satu di DIY itu bahkan optimis ke depan industri kustom di Indonesia akan bergerak lebih jauh dengan Yogyakarta sebagai sumbunya.
"Saya yakin para sesepuh yang membangun kota yang cukup antik ini tidak akan mengira bahwa anak mudanya makin kreatif. Kota Yogya akan terus bergerak secara positif karena kreatifitas anak mudanya. Kustomfest akan menjadi penggerak perubahan di Indonesia," puji Sultan ketika membuka Kustomfest 2016 yang dilanjutkan dengan mencoba Kebo Bule, Lucky Draw Kustomfest buatan Director Lulut Wahyudi.
Perwakilan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop), Endang, juga menyatakan prediksi yang sama. Disperindagkop, dalam kustomfest tahun ini memberikan dukungan struktural. Ke depan, ia berharap dukungan itu akan kembali meluas ke arah yang lebih baik seperti halnya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang sudah memberikan dukungan riil pada Kustomfest 2016 ini. "Karena ada pengetatan anggaran, bukan berarti Disperindagkop tidak mendukung sama sekali," jelasnya.
Tahun ini tercatat sebanyak 109 kustom bike show dengan berbagai modifikasi dan usia motor yang lolos seleksi. Ada jenis choper, motor langka dari tahun 1913, dan modifikasi unik lainnya. Pun dengan kustom mobil yang tiap tahunnya selalu memberi kejutan dengan menghadirkan mobil langka. Setelah Ford Mustang yang hadir pada 2015, tahun ini Kustomfest 2016 menghadirkan mobil yang cukup jarang ada di dunia: Chevrolette Corvette Paradise. Konon jumlahnya di bawah 10.
"Sebagai sebuah industri, Kustomfest bukan melulu soal otomotif. Tapi sejak kemunculannya Kustomfest sudah memberikan efek positif pada dunia fesyen dengan banyaknya kaos kreatif bergambar dunia otomotif yang mulai banya beredar di distro dan musik. Di panggung Kustomfest, kami memang sengaja untuk menampilkan band-band lokal yang berkualitas di dua panggung tersebut. Kami sempat mengangkat rockabily ke panggung Kustomfest dan sejak diangkat genre itu sudah mulai bisa diterima masyarakat," jelas Lulut.
Potensi industri kreatif otomotif dalam ruang kecil di JEC oleh Kustomfest memang memiliki potensi besar berkembang. Prediksi Sultan dibenarkan Yaniv Evan, pebisnis sekaligus dedengkot motor kustom dari Powerplant Motorcyles Holywood Amerika. Menurut Yaniv, Kustomfest adalah model tepat bagaimana seharusnya dunia industri kreatf otomotif itu yang saling berkaitan. "Yogyakarta ini bisa jadi market besar bagi dunia motor kustom. Kalau pemerintah mendukung dan semua pihak juga mendukungnya, bukan tidak mungkin Indonesia jadi salah satu negara kustom yang paling diperhitungkan dunia," katanya ditemui usai menggelar talkshow. (*)