Polisi Usut Kasus Eksploitasi Anak di Parangkusumo

Photo Author
- Senin, 5 September 2016 | 08:10 WIB

BANTUL (KRjogja.com) - Polisi terus mengusut kasus eksploitasi anak dibawah yang dilakukan salah satu rumah karaoke di kawasan Parangkusumo Desa Parangtritis Kecamatan Kretek Bantul.  Dua remaja ditengarai dipaksa menjadi pamandu karaoke disalah satu rumah karaoke. Tidak hanya itu, ada dugaan juga dua perempuan berparas ayu tersebut  juga bisa 'dipakai' oleh pelanggan rumah karaoke itu. Sejauh ini Reskrim Polres Bantul sudah memeriksa sejumlah saksi.

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo SIK, Minggu (4/9/2016) mengatakan,  kasus tersebut terungkap setelah mendapat informasi jika salah satu pengelola rumah karaoke berinisial Ny Em warga Kretek Bantul mempekerjakan anak dibawah umur. Setelah itu, polisi langsung melakukan penyelidikan di kawasan Parangkusumo Jumat dinihari pekan lalu.  Petugas akhirnya menggrebek rumah karaoke berinisial Iq di kawasan Parangkusumo. Pagi itu polisi langsung melakukan pemeriksaan lokasi rumah karaoke Iq itu.

"Kami dapatkan dua anak berinisial We dan Eh asal beserta barang buktinya," ujar Anggaito. Dijelaskan, hingga kini pihaknya terus mengusut kasus tersebut. Terkait dengan tersangka kemungkinan besar mengarah kepada pemilik usaha. Rencananya mereka bakal diperiksa Senin (5/9/2016) hari ini. Anggaito mengungkapkan, dua remaja tersebut sudah bekerja di rumah karaoke itu selama setahun terakakhir.  Selain menjadi pemandu karaoke ada kemungkinan keduanya bisa dipakai.

"Kami hanya menemukan bukti keduanya sebagai pemandu karaoke, soal keduanya juga menjalankan praktik prostitusi kami tidak menemukan bukti. Tetapi menurut Informasi keduanya bisa dipakai," jelas Anggaito.

Terpisah  Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Bantul, Zarowi mengatakan, temuan polri terkait pengungkapan praktik mempekerjakan anak dibawah umur memang harus didukung semua pihak. Persoalan itu perlu penyelesaian  berkesinambungan antara, keluarga, sekolah dan pemerintah daerah. Dijelaskan, mestinya hal itu tidak akan terjadi jika masing-masing pihak berperan sesuai dengan fungsinya masing-masing.

"Mengapa hal itu terjadi, tentu karena ada sebabnya, mereka seperti itu kan karena tidak ada pekerjaan. Artinya apa lapangan kerja baru perlu diciptakan," ujarnya. (Roy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X