BANTUL (KRjogja.com) - Hujan deras juga memicu ambrolnya talud di Jalan Parangtritis Paker Mulyodadi Bambanglipuro Bantul Minggu (19/6/2016). Ismoyo warga Paker mengatakan, ambrolnya Jalan Parangtritis terjadi ditengah hujan turun sangat deras. Menghindari kendaraan terperosok, disekitar lokasi ambrol dipasang garis polisi. Tidak hanya itu kerusakan juga terjadi di Jalan Bantul-Samas tepatnya Dawetan Sidomulyo Bambanglipuro Bantul.
Saat dikonfirmasi, Pelaksana Tugas Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Drs Dwi Daryanto menambahkan, hujan lebat yang merata di DIY dengan intensitas sedang ini disebabkan oleh Osilasi Maden Julian (MJO) yang berada di kuadran 4 (wilayah indonesia bagian barat). Berdasarkan analisa, pada Kamis (16/06/2016) lalu menunjukkan pertumbuhan awan - awan yang tebal akibat aktivitas MJO. Pertumbuhan awal tebal menyelimuti wilayah Sumatra hingga Jawa. Diperkirakan pengaruhnya di Jawa dengan mendung tebal dan curah hujan tinggi berlangsung hingga (23/06/2016) mendatang.
"MJO merupakan sistem tekanan udara rendah yang dipusatnya akan memicu tumbuhnya vorteks yakni pusaran angin tertutup di wilayah equator. Di Bantul, dimungkinkan kondisi mendung dan curah hujan tinggi bisa berlangsung hingga Kamis mendatang," ujar Dwi.
Berdasarkan data dari Posko Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) BPBD Bantul, dampak hujan semalam ada empat jenis kerusakan di antaranya tanah longsor, pohon tumbang, serta genangan air (yang saat ini sudah surut). Adapun titik genangan terjadi di beberapa wilayah di Kecamatan Pandak, Sanden, Kretek dan Bambanglipuro. (Aje/ Roy)