BANTUL (KRjogja.com) - Paguyuban Dukuh (Pandu) Bantul berkomitmen tak akan ikut campur dalam polemik Kraton Ngayogyakarta terkait Sabda Raja yang dicetuskan Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Ketua Pandu Bantul, Sulistyo Atmodjo menjelaskan semakin banyak elemen masyarakat yang mencampuri urusan dan polemik Kraton maka permasalahan akan bertambah meruncing dan tak terselesaikan. Karena itu, mengimbau kepada masyarakat DIY supaya tak memperkeruh suasana dengan memberi kesempatan keluarga kraton menyelesaikan permasalahannya secara internal.
"Jangan sampai terbuka peluang masuknya investor politik atas polemik Kraton Ngayogyakarta tersebut. Keterlibatan pihak lain hanya akan memperkeruh situasi. Apalagi bagi orang yang tidak faham permasalahannya kemudian langsung asal berargumen dan mengeluarkan pendapat soal polemik Kraton," tegas Sulistyo Atmodjo kepada KRjogja.com.
Sulistyo menegaskan Paguyuban Dukuh menganggap polemik yang terjadi saat ini masih dalam ranah internal Kraton. Maka cara penyelesaian yang tepat adalah diselesaikan secara internal terlebih dahulu. Sulis juga menegaskan hingga saat ini dirinya merasa keterlibatan pihak luar Kraton belum perlu dalam menyelesaikan permasalahan.
"Urusan Kraton diselesaikan dengan tata kelola di Kraton secara internal dan melibatkan keluarga besar Kraton Ngayogyakarta bukan orang lain ataupun dari Kraton Surakarta sekalipun. Karena paugeran Kraton Ngayogyakarta dan Kraton Surakarta berbeda," tegasnya.
Adapun beberapa poin yang diserukan Pandu Bantul dalam menyikapi polemik Sabdaraja yakni penyelesaian secara internal Kraton sesuai tata kelola internal di Kraton Yogyakarta, Ngarsa Dalem, Rayi Dalem, Sentana Dalem dan keluarga Kraton mempunyai kapasitas lebih untuk menyelesaikan polemik Sabda Raja secara internal. Selanjutnya, masyarakat tidak perlu terpancing serta terbelah untuk saling dukung-mendukung antar dua kubu Kraton yang terpecah belah. (Aje)