Krjogja.com, BANTUL - Upacara adat kenduri ageng Kalurahan Sabdodadi Kapanewon Bantul Kabupaten Bantul digelar, Minggu (13/8/2023). Momentum tersebut sekaligus untuk memperingati HUT ke -100 Kalurahan Sabdodadi Bantul dan HUT ke -78 Kemerdekaan RI.
Kenduri Ageng digelar di Kompleks Belik Tirta Kamulyan Kampung Bangeran Pedukuhan Keyongan, Sabdodadi, Bantul. Sebelum kenduri Ageng digelar kirab budaya dengan bregada berkuda terdiri Dukuh Keyongan Arwan Sanusi, Dukuh Neco Subandi, Kepala Dusun Dukuh, Wahyu Febrianto serta Dukuh Kadibeso Wawan DK.
Lurah Sabdodadi Kapanewon Bantul, Siti Fatimah SE mengatakan, kegiatan kirab budaya serta kenduri Ageng tersebut diprakarsai Dinas Kebudayaan DIY. Sehingga nilai-nilai tradisi di Sabdodadi terus lestari ditengah pesatnya perkembangan teknologi.
"Kendiri ageng tersebut sekaligus untuk memperingati 100 tahun berdirinya Kalurahan Sabdodadi Bantul. Memasuki usianya yang sudah satu abad, tentu kita berharap agar Sabdodadi semakin maju dan berkembang di semua aspek. Termasuk pelayanan kepada masyarakat," ujar Siti Fatimah.
Baca Juga: Ada Kopi Gratis di Prawiro Coffee Festival 16 Agustus 2023
Baca Juga: Empat Kali Beredar Ulang Foto Salah Cetak Al-Kahfi: 8, Ini Penjelasan Kemenag
Baca Juga: TPST Piyungan Masih Tutup, Bacaleg PDI Perjuangan Kota Yogya Bersihkan Pasar
Dalam acara itu juga dihadiri Kepala Biro Tata Pemerintahan (Tapem) Sekretariat Provinsi DIY, KPH Yudhonegoro, Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY Cahyo Widayat, S.H., M.Si, Kepala Satpol PP Bantul, Jati Bayu Broto, Penewu Bantul, Kusmardiono, Waka Polres Bantul, Polda DIY.
Serta, Kompol Ika Shanti Prihandini SIK MM, Kapolsek Bantul AKP Riyan Permana Putra, S.I.K., M.H.
Dengan kenduri Ageng tersebut jadi momentum berkumpulnya semua lapisan masyarakat di Kalurahan Sabdodadi. Bersatunya warga dari semua elemen itu secara tidak langsung mampu menjaga spirit gotong royong ditengah masyarakat.
"Semua dusun di Kalurahan Sabdodadi ikut kenduri yakni Dusun Neco, Manding , Kadibeso, Dukuh serta Keyongan," ujarnya.
Dijelaskan pesan terpenting dalam kegiatan itu ialah, kebersamaan dan dan gotong royong harus dijaga kelestariannya. Selain itu juga dipentaskan kesenian reog dari Neco Kidul serta kirab budaya dengan berbagai potensi wilayah masing-masing.
Kepala Biro Tata Pemerintahan (Tapem) Sekretariat DIY, KPH Yudhonegoro, mengatakan, apresiasi diberikan kepada masyarakat Sabdodadi ikut berpartisipasi dalam upacara adat kenduri ageng.
Dijelaskan, dengan status Sabdodadi sebagai desa mandiri budaya. Kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan seni dan budaya mesti terus dilanjutkan. "Karena dengan dana keistimewaan kegiatan budaya harus diimprovisasi dan inovasi," ujarnya . (Roy)