Krjogja.com - BANTUL - Kondisi perekonomian masyarakat di Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berpotensi untuk lebih dikembangkan dan akan sustainable serta berdaya saing, dengan adanya klaster industri kecil garam rakyat. Sebab aktivitas ekonomi ini berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat nelayan serta lingkungan setempat.
Sejalan dengan program Pemerintah untuk percepatan perekonomian Kabupaten Bantul yang berfokus menangani infrastruktur serta lingkungan, Institut Sains dan Teknologi (IST) AKPRIND Yogyakarta berupaya turut berkontribusi memberikan penguatan melalui aplikasi sains dan teknologi serta rekayasa lingkungan berbasis riset, tentang garam dan kemandirian energi.
"Hal ini dilatarbelakangi keinginan untuk menuju blue economy bagi masyarakat pesisir yang memiliki potensi ekonomi tinggi berdasarkan letak geografis wilayah, ekonomi kreatif, socioculture, sumber daya alam, sumber daya manusia ataupun potensi lainnya," ujar Satriawan Dini Hariyanto ST MEng, KetuaTim Dosen IST AKPRIND Yogyakarta yang berkolaborasi dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Garam Makmur Sanden, Bantul melakukan inovasi usaha garam, Rabu (06/09/2023).
Baca Juga: Manuskrip Karya Mbah Sholeh Darat Tahun 1897 Berhasil Diselamatkan
Satriawan Dini Hariyanto ST MEng bersama dua anggota tim yaitu Dr Samuel Kristiyana ST MT dan Eka Sulistyaningsih SSi MSc dengan pendampingan dari Dr Dra Suparni Setyowati Rahayu MSi bekerja sama dengan KUB Garam Makmur menerapkan teknologi tepat guna berupa pompa air laut portabel bertenaga matahari dan melaksanakan pelatihan perawatan tambak garam tipe tunnel.
Kegiatan penerapan eco efficiency dan blue economy garam rakyat dalam upaya menuju usaha kecil menengah (UKM) mandiri energi di Sanden, Bantul ini dilaksanakan dalam kerangka Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tahun 2023.
Satriawan memaparkan, pompa air laut yang diterapkan dapat memompa air dengan debit 40 liter permenit dengan instalasi panel surya sebesar 400 WP. Rekayasa terhadap pompa dibuat agar memudahkan petani garam dalam proses instalasi, pancingan tarikan awal pompa, dan pemindahan pompa. "Fitur-fitur ini disematkan pada produk pompa air laut karena tingkat abrasi di Pantai Srigading yang cukup tinggi," kata Satriawan.
Baca Juga: Indonesia Pasar Penting Bagi Penang Malaysia
Ketua KUB Garam Makmur Sutar menuturkan, kolaborasi ini diharapkan ke depannya dapat menghasilkan beragam produk garam seperti yang dibuat oleh tambak garam di wilayah Kebumen dengan variasi produk seperti garam pengawet ikan, garam spa, dan garam untuk kesehatan.
Saat ini proses produksi garam sedang berlangsung. Berdasarkan pengamatan Tim IST AKPRIND dan KUB Garam Makmur, air laut Pantai Srigading memiliki nilai derajat Baume 4. Menurut Budi, praktisi garam dari Kebumen, potensi air laut di Srigading sangat baik karena masih minim zat-zat pencemar yang mengganggu kualitas garam yang dihasilkan.
"Potensi nilai NaCl produk garam yang dapat dihasilkan dari tunnel garam KUB Garam Makmur sebesar 97 persen, dengan kapasitas produksi garam sekali panen dapat mencapai lebih dari 800 kg," ucap Budi. (San)