Joko Purnomo Turun Temurun Menekuni Membuat Kendang

Photo Author
- Kamis, 14 September 2023 | 18:10 WIB
Proses pembuatan kendang di kediaman Joko Purnomo. (Foto : Judiman)
Proses pembuatan kendang di kediaman Joko Purnomo. (Foto : Judiman)

Krjogja.com - BANTUL - Joko Purnomo (38) warga Jetis Daleman Gilangharjo Pandak Bantul sudah turun temurun menekuni membuat kendang salah satu jenis musik melengkapi gamelan. Ia merupakan generasi ke tiga yang meneruskan sang kakek menekuni membuat kendang.

“Tapi saya belum pernah mengalami masa kehidupan kakek saya, jadi sudah sejak Indonesia belum merdeka kakek saya sudah membuat kendang seperti ini," tutur Joko yang populer dipanggil Joko Kendang, Kamis (21/09/2023).

Untuk membuat kendang, tidak semua komponen tikerjakan sendiri di rumahnya Joko. Tetapi badan kendang atau klowongnya ia mendatangkan dari wilayah Wonogiri, Sukoharjo dan lainnya.

Bahan membuat klowon bisa dengan bermacam- jenis kayu, seperti kayu tahun, kayu mangga, kayu munggur dan kayu lainnya. Paling baik adalah kayu nangka.

Setelah menerima klowong, Joko melanjutkan proses pembuatan gamelan sampai sempurna. Dari pemasangan kulit, mengatur suara, termasuk pewarnaan atau pengecatan.

Pada umumnya warga kendang adalah merah atau hijau. " Kalau pembeli minta diukir ya kami ukir dulu, kalau tidak ya polos tidak ada ukirannya," katanya.

Harga jual kendang dari Joko ini untuk yang ukuran besar jenis bem bisa mencapai harga Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. Yang kecil jenis ketipung dan cliblon bisa Rp 1,5 juta hingga 1,75 juta. Tinggi rendahnya harga tergantung juga dari jenis bahan kayunya.

Tetapi sudah selama 3 tahun ini Joko tidak banyak melayani order dari luar, karena selama 3 tahun Dinas Kebudayaan DIY minta order dibuatkan 60 sampai 70 unit kendang ukuran kecil hingga yang besar.

Setiap hari Joko mampu menyelesaikan pembuatan kendang yang sudah siap pakai 6 sampai 7 unit per hari. Joko mengaku puas menekuni pembuatan kendang ini.

"Karena memang selain untuk menopang hidup sehari- hari juga ikut memelihara pelestarian budaya Jawa, khususnya Jawa terkait dengan pelestarian gamelan," ungkapnya.

Sementara Lurah Gilangharjo Supardiono, di Gilangharjo ada 4 jenis yang peninggalan kebudayaan yang akan terus dijaga dan kembangkan . Yakni gamelan, keris , wayang atau Kulit dan Bhatik. (Jdm)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X