KRJogja.com, BANTUL - Rumah Sakit (RS) Nur Hidayah Bantul menandatangani kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul. Kerjasama tersebut dalam bentuk pelayanan akta kelahiran dan kematian yang terintegrasi secara daring bagi penduduk Kabupaten Bantul di Gedung Graha Nur Hidayah Jalan Imogiri Timur Km 10 Trimulyo Jetis Bantul. Dalam kesempatan itu pihak RS Nur Hidayah dihadiri Ketua Yayasan Nur Hidayah Dr dr Sagiran SpB (K) KL MKes, Ketua Dewan Pengawas RS Nur Hidayah dr Tri Ermin Fadlina MKes dan Direktur Utama RS Nur Hidayah dr Estiana Khoirunnisa.
Sementara Pemkab Bantul dihadiri Bupati H Abdul Halim Muslih, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Bambang Purwadi Nugroho SH MH, Kabag Tata Pemerintahan Roy Robert Edison Bonay AP MM dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs Didik Warsito MSi.
"Setelah ditandatanganinya kerjasama ini, bayi yang lahir di RS Nur Hidayah pulang ke rumah sudah bisa membawa akte kelahiran. Ketika ada warga Bantul meninggal di RS Nur Hidayah maka keluarga dan ahli waris akan mendapat akte kematian dan KK baru," ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Bantul, Bambang Purwadi Nugroho SH MH disela-sela penandatanganan kerja sama, Rabu (22/9).
Sehingga dengan adanya layanan tersebut, masyarakat tidak perlu mencari akte kelahiran atau akte kematian. Kedepan kolaborasi dan integrasi tersebut menjadi pilar dalam upaya mempercepat kesejahteraan dan perlindungan bagi masyarakat. "Kami memberikan apresiasi luar biasa terhadap RS Nur Hidayah yang sudah mau berkerja sama. Kami siap menerima masukan untuk meningkatkan kinerja dan akan berusaha menjadi yang terdepan dalam membahagiakan masyarakat," ujar Bambang.
Ketua Yayasan Nur Hidayah, Dr dr Sagiran SpB (K) KL MKes menyambut baik kerjasama dalam pelayanan akta kelahiran dan kematian yang sudah terintegrasi secara daring. Oleh karena itu, RS Nur Hidayah punya komitmen terus meningkatkan pelayanan rumah sakit.
Salah satunya RS Nur Hidayah yang sekarang merupakan rumah sakit tipe D akan terus berbenah menjadi rumah sakit tipe C. Untuk sekarang ini RS Nur Hidayah punya 50 tempat tidur sehingga untuk naik menjadi rumah sakit kelas C mesti dilakukan dengan membangun gedung baru. Sehingga RS Nur Hidayah Reborn akan memiliki 100 tempat tidur. Sejauh ini RS Nur Hidayah telah melayani 8.000 pasien terdiri 7.500 pasien rawat jalan dan 500 rawat inap tiap bulannya dengan 70 persen pasien pengguna BPJS.
Selain itu, untuk bed persalinan dan nifas masing-masing ada tiga unit. Dengan dibantu dua dokter spesial obgyn dan 10 bidan dengan STR yang lengkap. Artinya RS Nur Hidayah mampu menangani 60 persalinan tiap bulanya namun angka kematian pasien rata-rata tiga orang tiap bulan. Sehingga dengan layanan akte kelahiran dan kematian yang terintegrasi secara daring memudahkan dalam mencari akte kelahiran maupun kematian.
Sementara Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih mengatakan, kerja sama mengenai pelayanan publik pemerintah berupa penerbitan akta kelahiran dan akta kematian di RS Nur Hidayah diharapakan mampu memberikan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan dokumen kependudukan.
"Selama ini kesehatan menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Bantul. Apalagi dengan kerja sama dengan RS Nur Hidayah ini tentunya dapat meningkatkan pelayanan prima untuk masyarakat," jelasnya. (Roy)
