Krjogja.com, BANTUL - Sejumlah kegiatan digelar dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-193 Kalurahan Imogiri Kapanewon Imogiri Kabupaten Bantul. Kegiatan diawali dengan senam massal (24/9/2023), ziarah pamong (26/9/2023), bazar UMKM (27-28/9/2023), pentas seni (27-28/9/2023), kirab gunungan (28/9/2023) serta pentas wayang Kulit (29/9/2023) malam. Selain itu juga ada santunan anak yatim serta lomba desain logo Hari Jadi.
Ketua panitia Hari Jadi Kalurahan Imogiri, Sudarna Kamis (21/9/2023) mengatakan rangkaian kegiatan menyemarakkan hari jadi tersebut lebih banyak mengedepankan tentang kebudayaan. Hal tersebut perlu ditekankan sebagai modal pembangunan baik fisik dan sumber daya manusia di kawasan Imogiri.
"Karena kita tahu bahwa, kemajuan sebuah bangsa tidak lepas dari spirit history dan budaya itu sendiri sebagai modal utama menuju masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Baca Juga: Permohonan Paspor Elektronik Dapat Diajukan di 102 Kantor Imigrasi Se-Indonesia
Dijelaskan, dalam kirab gunungan tersebut nantinya dimulai dari Lapangan Demi menuju kanjengan Kasunanan Surakarta. "Nantinya ada lima gunungan, tempat gunungan berasal dari masyarakat 4 pedukuhan serta satu gunungan dari pemerintah kelurahan Imogiri," ujar Sudarna.
Dalam kirab gunungan tersebut, satu pedukuhan mengirimkan 700 orang hingga 1.000 orang. Tentu dengan nuansa Jawa bakal mendominasi prosesi tesebut. "Nanti puncak digelar wayang kulit, di lapangan terminal utara puskesmas Imogiri," ujarnya.
Baca Juga: Idham : Pemimpin Harus Berikan Perlindungan Terhadap Rakyatnya
Menurutnya Imogiri sebagai pintu gerbang budaya, harus menunjukkan kekayaan budaya adiluhung di wilayah tersebut. Keberadaan budaya punya peranan sangat penting dalam membentuk karakter masyarakat sebuah daerah. Di Kapanewon Imogiri punya banyak hal terkait dengan peninggalan sejarah.
Mulai dari keberadaan makam raja Yogyakarta di Imogiri, serta warisan peninggalan nenek moyang. Itu semua menjadi sebuah aset yang mesti dijaga kelestariannya sebagai salah satu ciri khas masyarakat. Dari warisan-warisan sarat nilai tersebut sebagai salah satu bentuk karakter masyarakat. (*)