KRjogja.com, BANTUL - Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD- KNPI ) Bantul, menyelenggarakan diskusi pemuda tentang peran vital pendidikan politik dalam pembentukan sikap dan partisipasi politik pemuda.
Diskusi digelar di Ruang Sidang Paripurna DPRD Bantul, Rabu (18/10) malam, dengan menghadirkan nara sumber Dr Takdir Ali Mukti
( Dekan Fisipol UMY ) Octo Lampito ( Pimred Kedaulatan Rakyat ) dan Nur Albait (Kesbangpol Bantul )
Menurut Dr Takdir, Literasi Politik Kaum Muda Menyadarkan kaum muda bahwa saat ini generasi usia 5-10 tahun akan sangat menentukan arah dan masa depan bangsa Indonesia. Yang juga mempengaruhi nasib kita dan anak- anak kita.
Orang- orang baik yang berkualitas harus masuk dalam arena politik praktis, selain menjadi para pembisnis yang sukses, tentara, polisi, birokrat dan lainnya. Memahami dengan baik sistem Pemilu dan tahu cara memenangkannya.
Baca Juga: E-Commerce Raup Rp 374 Miliar Dalam 6 Bulan, Industri Asuransi Cepat Transformasi Digital
"Jangan sampai gagal dalam studi . Politik adalah dunianya orang swasta, maka jadilah pengusaha atau profesi mandiri," ungkapnya. Juga jarus terlibat aktif dalam organisasi apapun untuk mengasah feeling dan "the art of politic". Masuk Parpol sejak muda , Parpol apa saja, yang paling memberi peluang bagi cita- cita Politik dan bangun loyalitas, seiring membangun bisnis. Ikut dalam pencalonan di saat sudah siap , biar tidak habis modal jika gagal.
Sementara Octo Lampito mengemukakan, mengapa genasi Z dan milenial diperebutkan dalam Pimilu. Dalam rentang 17 hingga 39 tahun akan menjadi penyumbang suara terbesar dalam Pemilu 2024. Diprediksi jumlahnya mencapai 107 juta, atau total 50 hingga 60 persen dari total 204 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) secara Nasional pada Pemilu 2024.
Sekarang ini, banyak calon kontestan mulai kampanye menggunakan anak muda. Paling banyak pendidikan politik melalui gadget.
Diskusi ini diikuti organisasi lintas partai, lintas OKP dan lintas aktifis pemuda. Menurut Ketua DPD KNPI Bantul Farid Hadiyanto, peserta ditarget sekitar 40 orang, tetapi yang hadir ada 60 o rang.
"Peran dan partisipasi pemuda dalam politik memang perlu di tataran legislatif tapi juga di tataran penyelenggara pemilu ataupun tataran pemerintah kalurahan."Contoh teman-teman pemuda Bantul banyak yangg berpartisipasi dalam pendaftaran rekruitmen Bamuskal di seluruh Kalurahan se Kabupaten Bantul," pungkas Farid. ( Jdm)