KRjogja.com - BANTUL - Gerobag Sapi sebagai budaya adiluhung harus dipertahankan. Nilai-nilai Pancasila juga tertanam kuat dalam filosofi Gerobag Sapi, dimana sosok pengemudi gerobag sapi yang disebut bajingan mempunyai makna bagusing jiwo angen-angen ning pangeran. Bajingan berwatak/berakhlak baik selalu ingat Tuhan, baik kepada sesama, dan mengayomi keluarga.
"Seperti disampaikan Pak Isdiyono (Ketua Guyub Rukun Bantul). Saya jadi ingat waktu SD sekitar tahun 1956 - 1958 di Yogya sering menumpang gerobag sapi. Bajingan yang mengemudikan baik, dan penuh persaudaraan bagian dari budaya adiluhung Jawa," ucap Anggota DPR RI, Dapil DIY Drs HM Idham Samawi Temu Kangen Paguyuban Gerobag Sapi Guyub Rukun Bantul, Sabtu (21/10/2023) di Mangiran, Srandakan, Bantul.
Baca Juga: Gibran Sarapan Bubur Ayam Bersama AHY, Bahas Pilpres 2024?
Hadir bersama Ketua Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari SE, Idham menyampaikan apresiasi semangat Guyub Rukun Bantul yang nguri-uri budaya. "Marilah kita wariskan pada anak cucu kita, pendidikan yang tinggi disertai akhlak dan moralitas yang baik sesuai ajaran agama," tegas Idham.
Baca Juga: Putus Rekor Tak Baik di Mandala Krida, Kas Hartadi Ceritakan Alasan Jersey Putih Dipakai
Sapi dijual untuk melanjutkan sekolah anak ke jenjang lebih tinggi, merupakan bukti kepedulian untuk memberikan yang terbaik bagi generasi masa depan. "Nilai-nilai Pancasila tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama apapun. Mendidik generasi muda sebagai calon-calon pemimpin bangsa dengan moralitas dan akhlak. Pandai tanpa akhlak bisa jadi nanti malah negara digadaikan," ucap Idham.
Lebih lanjut Idham menegaskan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia lahir asli dari bumi Indonesia yang terdiri lebih dari 17.000 pulau, 1000 suku, 700 budaya, 700 bahasa daerah. "Sehingga bisa menyatukan NKRI tetap eksis hingga usia 78 tahun ini," tandasnya.(Vin)