Krjogja.com - BANTUL - Sebanyak 400.000 wisatawan liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 diprediksi bakal datang ke Bantul menuju ke berbagai objek wisata di Kabupaten Bantul.
Prediksi tersebut disampaikan Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih kepada awak media di ruang kerjanya, terkait kesiapan pemerintah Kabupaten Bantul menyambut liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 ( Nataru).
Berbagai persiapan dan antisipasi telah dipersiapkan Pemkab Bantul, diantaranya pengawasan dan pemantauan komoditi, kesiapan keamanan lalu lintas, hingga kesiapan tujuan wisata.
Baca Juga: Operasi Lilin Candi 2023 Digelar, Kapolda Jateng Siapkan Tim Urai Lalin untuk Cegah Kemacetan
"Pada liburan Nataru tahun ini diproyeksikan akan ada 400 ribu wisatawan datang ke Bantul. Konsekuensinya, akan terjadi tarikan permintaan barang maupun jasa dan kenaikan harga. Beberapa kenaikan harga komoditi itu sudah terjadi saat ini. Tetapi kami juga telah melakukan pemantauan dan pengendalian di lapangan," ungkap Bupati Bantul.
Menurut Halim, berdasarkan pantauan di lapangan, komoditi yang ada dibagi menjadi tiga kelompok. Yakni kelompok pertama komoditi yang tergolong stabil dengan kenaikan harga 0- 3 persen. Seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, ayam boiler dan kecele impor.
Kelompok kedua, komodite yang harganya turun, seperti gula pasir, telur ayam ras dan cabe rawit merah. Kelompok tiga, terdapat komoditi yang mengalami kenaikan harga diatas 3 persen , yaitu cabe merah keriting, bawang merah, bawang putih dan kedele lokal.
Tetapi walaupun terjadi lonjakan harga di beberapa komoditi, Pemkab Bantul memastikan ketersediaan komoditi ini akan tetap mencukupi lonjakan permintaan yang ada. Pemkab Bantul juga berpesan agar tidak ada yang melakukan penimbunan barang.
"Apabila hal ini terjadi, Pemkab Bantul pasti akan melakukan tindakan hukum," tegas Bupati Bantul.
Selain pantauan terhadap komodii, Pemkab Bantul bersama Polres Bantul juga melakukan pemantauan serta pengawasan di lapangan, terkait keamanan. (*)