BKKBN Apresiasi Bantul Sukses Turunkan Angka Stunting

Photo Author
- Senin, 22 Januari 2024 | 11:40 WIB
 Sosialisasi dan KIE Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja di  Hotel Burza.  (Judiman)
Sosialisasi dan KIE Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja di Hotel Burza. (Judiman)


Krjogja.com -Bantul - Kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo So OG menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Bantul karena kebijaksanaannya paling baik dan bisa dicontoh di Indonesia dalam upaya menekan angka stunting.

"Yakni salah satu langkah konkrit Pemkab Bantul dalam menurunkan angka stunting melalui Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Padukuhan (P2BMP) dengan menyalurkan dana sebesar Rp 50 juta untuk setiap padukuhan." Ini hanya ada di Bantul," ungkap Hasto.

 

Apresiasi tersebut disampaikan pada acara Sosialisasi dan KIE Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja di Hotel Burza Yogyakarta, Minggu (21/1). Apresiasi juga karena kadernya diberi pembagian rompi ,vini dapat dapat menjadi penyemangat bagi kader. Kader itu sangat penting karena mereka paling dekat dan berhubungan langsung dengan keluarga yang didampingi.

Di Bantul penurunan sunting paling tinggi di DIY, tahun 2022 menurunnya mencapai 4 persen. Sementara target pemerintah, tahun 2024 angka sunting maksimal 14 persen, di Bantul pada tahun 2022 sudah tercapai 14 persen.

Kepala BKKBN RI menegaskan, stunting memiliki dampak jangka panjang dan jangka pendek yang dapat menyebabkan penurunan kualitas sumberdaya manusia , produktivitas dan daya saing. "Semua kemampuan dasar manusia, termasuk kecerdasan ditentukan oleh 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Karena itu sangat penting memberikan nutrisi terbaik pada 1.000 HK anak," pungkas Hasto.

Sementara Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo memaparkan, saat ini Pemkab Bantul sedang gigih berjuang menurunkan angka stunting yang merupakan salah satu musuh dalam pembangunan. Karena stunting mengakibatkan lahirnya generasi yang tidak tumbuh secara optimal, sehingga mempengaruhi kualitas sumberdaya manusia generasi penerus.

"Kami berharap pemberian P2BMP menjadi langkah strategis yang tetap sasaran dan bisa menjadi akselerasi penurunan stunting sebagai upaya mewujudkan generasi emas pada masa pendatang," tutur Joko. ( Jdm)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X