Pemkab Bantul Operasikan ITF di Pasar Niten

Photo Author
- Selasa, 27 Februari 2024 | 18:00 WIB
Penandatanganan MoU antara PT Solusi Bangun Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Bantul (Judiman)
Penandatanganan MoU antara PT Solusi Bangun Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Bantul (Judiman)


Krjogja.com - Bantul - Pemerintah Kabupaten Bantul , Selasa (27/2) menyelenggarakan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, sekaligus Launching Operasional "Intermediate Treatment Facility" (ITF) Pasar Niten dan Penandatanganan MoU antara PT Solusi Bangun Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Bantul, di halaman Pasar Niten Tirtonirmolo Kasihan Bantul.

Kepala DLH Kabupaten Bantul Ari Budi Nugroho ST MSc selaku penyelenggara melaporkan, HPSN 2024 yang mengusung tema "Atasi sampah plastik dengan cara produktif" , dilatarbelakangi adanya persoalan sampah plastik yang masih menjadi persoalan serius. Pencemaran sampah plastik saat ini menjadi isu global.
"Sampah plastik yang masuk ke ekosistim aquatik dapat meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2024 apabila tidak ada upaya untuk mencegah polusi plastik," papar Ari.

Dalam rangka mempersiapkan desentralisasi pengolahan sampah , Pemkab Bantul telah melakukan berbagai langkah dan upaya, mulai dari mendorong terjadinya perubahan perilaku masyarakat dalam pengurangan di sumber sampah ,optimalisasi TPS3R, peningkatan peran kalurahan melalui BUMKal untuk sampah, penugasan BUMD dalam pengelolaan sampah dan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

Tahun 2023 melalui APBD Kabupaten Bantul telah dibangun ITF Pasar Niten dengan kapasitas 5 ton/hari untuk mengolah sampah pasar yang dikelola Pemda. Hasilnya berupa pilahan anorganik laku dijual, organik kompos untuk pertanian, dan residu organik maupun anorganik sebagai bahan bakar pengganti Refused Derived Fuel ( RDF), dimana instalasi tersebut saat ini telah siap untuk dioperasikan.

Sementara Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih usai melounching operasional ITF Pasar Niten mengemukakan, semakin tinggi kesejahteraan masyarakat akan semakin tinggi penumpukan atau produksi sampah. "Karena itu kondisi ini harus kita sikapi secara serius untuk menghadapi produksi yang pasti akan meningkat terus dan lebih masif," tuturnya.

Untuk itu perlu memasyarakatkan kebudayaan ramah lingkungan, diantaranya dengan melakukan pemilihan sampah . Selain itu segera dibuat tempat- tempat pengolahan sampah yang dibangun oleh pemerintah setempat, maupun secara kelompok atau mandiri. (Jdm)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X