KRjogja.com - BANTUL - Kabupaten Bantul tercatat merupakan daerah penyuplai kebutuhan daging di DIY. Bukan karena angka populasi ternaknya tinggi, tetapi karena di Bantul pelaku usaha perdagangan ternak cukup banyak.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP) Bantul Joko Waluyo SPt MSi, Rabu (13/3/2024) jumlah jagal sapi di Bantul ada 30 orang. Sedangkan pemotongan kambing atau domba untuk kebutuhan kuliner tiap harinya mampu menyembelih 800 ekor kambing atau domba per hari.
"Karenanya semenjak adanya berita tentang munculnya kembali penyakit antraks di Gunungkidul belakangan ini, Dinas KPP Bantul melakukan antisipasi, jangan sampai ada penularan penyakit antraks di Bantul. Dengan melakukan pemantauan hewan ternak yang masuk ke Bantul. Baik di kandang kelompok, pasar hewan, tempat penyembelihan, maupun pedagang untuk melakukan cek kesehatan hewannya," tutur Joko.
Baca Juga: 13 Maret Hari Jadi DIY, Sultan Ungkap Asal-Usul Pemilihan Tanggal
Dalam upaya antisipasi penularan antraks di Bantul, Dinas KPP Bantul juga menyelenggaran sosialisasi kepada para peternak tentang penyakit antraks dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Desesase (LSD). Antraks adalah penyakit bakterial bersifat menular akut pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Sedangkan penyakit LSD dan PMK merupakan penyakit hewan menular yang tidak bersifat zoonosis atau tidak menular ke manusia.
"Termasuk, kami memberikan imbauan kepada masyarakat atau peternak di Bantul yang membeli ternak baru, agar dicek atau diperiksakan dulu ke dokter hewan terdekat untuk mengetahui sehat dan tidaknya hewan baru tersebut," papar Joko.
Selain itu juga minta kepada para peternak, agar jika membeli ternak dari luar daerah atau beli ternak baru, agar jangan dicampur dengan ternak yang sudah ada. Harus diisolasi dulu dan dilakukan pengecekan. "Kan tidak tahu ternak yang baru itu sehat atau tidak," imbuhnya.
Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Grobogan Banjir Lagi
Sementara terkait dengan populasi ternak di Bantul, menurut Joko, populasi ternak di Bantul untuk sapi sekitar 70.000, termasuk yang masih pedet. Jumlah tersebut pada umumnya sapi betina. Sedangkan populasi kambing atau domba sekitar 150.000 ekor. Untuk kebutuhan hewan Kurban dan kuliner di wilayah Bantul masih harus mendatangkan hewan dari luar Bantul. (Jdm)