Krjogja.com – Bantul – Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional ( ATR/BPN) Kabupaten Bantul menggelar Deklarasi Gerakan Sinergi Reforma Agraria (GSRA) Senin (22/4). Kegiatan ini secara nasional dipusatkan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang dipimpin langsung oleh Menteri ATR/BPN RI Agus Harimurti Yudhoyono. Sedangkan di Bantul dipusatkan di Balai Kalurahan Panjangrejo Pundong Bantul.
Kepala ATR/ BPN Bantul Teguh Triastono APtnh MM mengemukakan, GSRA ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan informasi kepada masyarakat terkait kegiatan pemberdayaan masyarakat tentang penataan akses yang menjadi bagian dari Reforma Agraria yang meliputi Penataan Asset dan Penataan Akses.
Selama ini masyarakat sudah mengetahui dengan baik kegiatan Penataan Asset melalui sertipikasi tanah dengan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), PRONA, Konsolidasi Tanah dan kegiatan lain. "Tetapi untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat oleh BPN bekerjasama dengan stakeholder terkait belum terpublikasi dengan baik," ungkapnya.
Dipusatkannya di Panjangrejo, karena Kalurahan Panjangrejo merupakan lokasi kegiatan Penataan Akses tahun
kedua dengan subjek Petani Padi Sehat (157 KK) dan pengrajin gerabah (43 KK). Pada acara GSRA tersebut diadakan penyuluhan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul kepada Petani Padi Sehat terkait obat-obatan pada tanaman pertanian semi organik atau pertanian organik meliputi jenis, cara
mengakses obat-obatan, dan/atau cara pembuatannya dan pemberian bibit padi oleh Bank BPD DIY Cabang Bantul.
Hadir dalam kegiatan GSRA tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bantul Hermawan Setiaji SIP MH, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Ir Joko Waluyo, Direktur Bank BPD DIY Cabang Bantul Fendi Muryawan SE MM ,Camat Pundong Vita Yuliatun STTP MEng dan undangan lainnya. (Jdm)
