Krjogja.com Bantul - Syawalan dan pembukaan Muhajadah Malam Jumat Pon di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Sewon Bantul digelar Kamis (25/4) malam. Dalam momentum tersebut juga diserukan dalam menjaga kerukunan bagi seluruh anak bangsa pasca Pilpres 2024. Acara yang diprakarsai Jam'iyyah Ta'lim Wal Mujahadah Padang Jagad (JTMPJ) tersebut mengambil tema "Merajut Kebhinekaan Mempersatukan Perbedaan,NKRI Harga Mati".
"Sebagai warga negara kita semua wajib menjaga persatuan agar bisa hidup damai dan tentram. Tidak perlu terkotak-kotak karena perbedaan pilihan saat pemilu . Kita harus rukun 'karo sopo wae', karena kebhinekaan mempersatukan perbedaan. Kita harus selalu 'nguwong ke uwong'. Tidak ada gunanya merawat perbedaan," ujar pengasuh Pendiri dan pengasuh Jam'iyyah Ta'lim wal Mujahadah Jumat Pon "Padang Jagad', KH R Chaidar Muhaimin Afandi atau akrab disapa Gus Kendar. Dalam acara tersebut juga menampilkan perform pelawak senior Marwoto Kawer dan Novi Kalur.
Gus Kendar mengatakan, persatuan adalah salah satu kunci penting untuk menjaga keutuhan bangsa. Semua pihak mesti selalu bersikap hati-hati, menjaga tutur kata, "Jangan membuat pernyataan yang bisa menimbulkan polemik di masyarakat," jelasnya. Dengan demikian kehidupan akan ayem tentrem tanpa ada perselisihan antar anak bangsa.
"Untuk urusan yang lain terserah Tuhan. Yang penting bagaimana kedepannya kita semua ini bisa guyub rukun. Pesan saya kepada semua jamaah, selama dua tahun ini saya selalu mengingatkan dimanapun adanya jamaah Padang Jagad harus bisa ngguyubaken siapapun semua elemen- elemen bangsa Kita semua punya kewajiban menjaga ketentraman lingkungan yang kita tinggali ini tanpa terkecuali," ujar buyut dari KH.M Munawwir bin Abdullah Rosyad, pendiri Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, yang merupakan perintis pendidikan al-Quran di tanah Jawa tersebut. (Roy)