PAMERAN seni rupa berlabel 'Volume' gelaran Ikatan Sekolah Seni Rupa Indonesia (IKASSRI) Yogyakarta SMSR dan SMKN 3 Kasihan Bantul kerja sama Pendhapa Art Space (PAS), memajang ratusan karya seni berupa lukisan dan patung.
Pembukaan pameran yang dikuratori Yaksa Agus (alumni SMSR), dibuka oleh Yogya Subroto SM (perupa senior dan alumni SMSR), di PAS Jalan Ringroad Selatan, Tegal Krapyak Panggungharjo Sewon, Bantul, Sabtu (1/6) sore, dihadiri para seniman perupa alumi SMSR Yogyakarta dan berbagai kota di Indonesia).
Antara laim, perupa Nasirun, Totok Buchori, Ledek Sukadi, Dunani (Ketua IKASSRI), Sigit Handari, Budi 'Ubruk' dan perupa lainnya. Pameran ini masih berlangsung hingga Jumat (7/6) terbuka untuk umum.
Subroto SM mengatakan, karya seni rupa berbobot bisa mencerminkan gagasan, konsep artistik, unik mampu menarik menggetarkan menjadi penanda zaman. Mengutip pendapat Fuad Hasan, bahwa seni karya manusia dari hal biasa mampu mengubah menjadi karya luar biasa.
"Semoga pameran seni rupa Ikaissri ini, mampu mampu daya tarik diapreasi masyarakat," papar Subroto SM.
Ketua Panitia Pameran Agus Sriyono menjelaskan, pameran gelaran IKASSRI yang ke-7 ini, juga diikuti alumni dari Jakarta, Bandung, Ponorogo, Bali dan kota lainnya. Pameran ini, juga memberi 7 Award (penghargaan) sangat istimewa. Karena biasanya setiap pameran memberi penghargaan pemenang 3 Award.
"Pameran seni rupa bertema Volume alumni yang tergabung IKASSRI ini, mendapat apresiasi masyarakat," harap Agus Sriyono.
Sigit Handari Tim Seleksi Award mengungkapkan, proses seleksi penyaringan dari 127 karya dipilih 26 karya nomimasi yang dipajang. "Kemudian daro 26 karya seni ripa disaring dipilih menjadi 7 pemenang yang mendapat Award," tutur Sigit Handari.
Yaksa Agus mengungkan, pameran kali ini mengangkat tema 'Volume', menampilkan karya-karya para alumni SSRI/ SMSR/ SMK 3 Kasihan Bantul. Pameran ini para peserta dituntut mampu menampilkan bobot, dalam arti mutu, bukan hanya sekadar kuantitasnya belaka.
Artinya, IKASSRI sebagai sebuah organisasi yang menaungi para alumni sekolah vokasi seni tertua di Indonesia ini, berani membuat wacana atau branding tentang kualitas isi akan karya-karya seni. Sehingga, perlu perjuangan yang bukan sekadar mengejar artistik, tetapi juga estetik dengan kemasan karya rupa inovatif.
"Pameran seni rupa IKASSRI ini, bisa menjadi peristiwa budaya," harap Yaksa Agus, lulusan tahun 1995 Jurusan Seni Desain Grafis Komunikasi SMSR. (Khocil Birawa)