KRjogja.com - BANTUL - Bertahun tahun berjuang membesarkan Kandang Ndeso Farm, tahun 2024 boleh dibilang sebagai pencapaian terbaik Yuli Nuryanto.
Bagaimana tidak, salah satu sapi piarannya yang dibesarkan di Kandang Ndeso Farm, Dusun Depok Kalurahan Wonolelo Pleret Kabupaten Bantul yang diberi nama sapi Satrio Bimo dipilih Presiden RI, Joko Widodo untuk dijadikan hewan kurban dihari Raya Idul Adha 2024.
Lelaki bersahaja yang sejak tahun 2009 bergelut dengan budidaya sapi tersebut merasa bangga sapi piaraanya dipilih orang nomor satu di Indonesia.
Bagi Yuli pencapaian kali ini sebenarnya bukan kali pertama, tetapi khusus tahun 2024 ini memang sangat istimewa bagi Yuli yang juga anggota Polsek Sewon Polres Bantul, Polda DIY tersebut.
"Sapi saya sebelumnya pernah dipakai kurban Pak Jokowi, yang pertama itu tahun 2022, waktu itu sapi sudah saya kirim ke Jakarta. Kemudian dibeli untuk kurban Pak Jokowi dibeli lewat di lapak Jakarta. Namun untuk yang tahun 2024 ini murni dari kandang saya, langsung dari Kandang Ndeso Farm milik," ujar Yuli Nuryanto, Senin (10/6).
Dijelaskan, proses dipilihnya sapi Satrio Bimo diawali dengan pendaftaran yang dilalukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul. Kemudian dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates melakukan pemeriksaan.
"Waktu itu yang paling utama itu soal kesehatan sapi, dicek diambil urine, darah, air liur hingga kotoran semua dicek. Setelah masuk memenuhi syarat kriteria itu sehat baru di berat badan atau ditimbang yang beratnya hampir mendekati 1 ton. Terus dilakukan seleksi, karena dari Bantul ini ada beberapa, kalau tidak salah nominasinya sampai 10 ekor. Paling bagus, paling sehat sapinya itulah nanti yang akan terpilih. Alhamdulillah untuk tahun ini, sapi saya dari Kandang Ndeso Farm itu terpilih langsung dari Jakarta untuk kurban Pak Presiden," jelas Yuli.
Dengan terpilihnya sapi tersebut, Yuli merasa sangat bangga dan bersyukur.
"Alhamdulillah dengan sapi kami masuk ke kategori sapi kurban untuk Pak Jokowi itu jadi kebanggaan bagi kami, dalam artian kami peternak kecil di kampung bisa melayani dan bisa membuktikan bahwa ketika sapi itu dipelihara dengan baik, dengan kualitas pakan baik. Hasilnya bisa membanggakan bagi kami dan kedepannya kami juga berharap mungkin ini bisa berkesinambungan," kata Yuli bangga.
Dijelaskan Kandang Ndeso Farm berkapasitas 30 ekor sapi dan ditekuni sejak tahun 2009.
"Saya sebenarnya fokus untuk spesialis untuk sapi kurban hari Raya Idul Adha. Untuk sapi ukuran jumbo biasanya kami persiapkan selama 10 bulan bahkan bis lebih. Tetapi untuk sapi yang biasa empat bulan sebelum hari raya kami siapkan.
"Untuk sapi ukuran biasa itu harganya kisaran Rp 25 juta , tetapi yang jumbo Rp 50 juta ke atas. Semua sapi saya dari petani lokal DIY dan Jawa tengah," ujarnya. Dengan membeli dari petani bisa tahu asal usul , bibit dan juga soal kesehatan.
Untuk menjaga sapi tetap sehat, Yuli sangat ketat dalam menjaga kebersihan kandang, pemeriksaan dokter rutin dan asupan vitamin. (Roy)