KRjogja.com - BANTUL - Puluhan anak yatim bersama jamaah yang terdiri dari abdi dalem juru kunci Makam Pajimatan Imogiri, tedhak turun trah Mataram, dan masyarakat umum menggelar "Umbul Donga Tresna Leluhur Mataram" pada Sabtu 6 Juli 2024.
Acara tersebut bertempat di Bangsal Supit Urang, Astana Sultan Agungan, Makam Raja-Raja Mataram, Imogiri, Bantul.
Ki Ariyo Suro Tirto Negoro selaku Ketua Yayasan Pemerti Budaya Catur Sagatra Mataram menuturkan kegiatan tersebut adalah ritual rutinan dari Majelis Setu Wage (Matuge).
"Jamaah majelis pagi ini diikuti oleh sekitar 40 peserta yang berasal dari Yogya, Sleman, Bantul, Kulonprogo, Magelang, Kebumen, Solo, Klaten, Semarang, Purworejo, Sidoarjo, Malang dan daerah lainnya", ungkap ki Ariyo.
Kegiatan dimulai dengan pembacaan dzikir, tahil dan doa untuk seluruh leluhur Mataram yang dipimpin rois dari Abdi Dalem Juru Kunci dilanjutkan dengan doa untuk orang tua yang telah tiada oleh anak-anak yatim.
"Saudara dari berbagai jalur Trah Tedhak Turun Raja Raja Mataram ini hadir dengan niat yang sama yaitu ingin memuliakan leluhur, ngumpulke nalung pisah dan mikul dhuwur mendem kero", lanjutnya.
Jamaah bernama Ki Joko Lelono dari Sidoarjo sangat bahagia bisa mengikuti acar tersebut. Pria berusia 78 tahun ini mengaku sangat berbahagia bisa mendapatkan banyak saudara dan berkesempatan ziarah ke makam leluhur yang sudah cukup lama ia impikan.
"Kegiatan ini memang sangat membahagiakan. Karena semua pada akhirnya menjadi saudara dan keluarga. Bahkan ada beberapa jamaah yang saling bertemu dan ternyata masih memiliki darah leluhur yang sama,"ujarnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Puroloyo K.R.T.Reksonegoro didampingi Carik Romo Raden Wedono Pinten dan Abdi Dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang bertugas di makam raja-raja Mataram Imogiri.
Selain itu juga nampak hadir para putri perwakilan dari Panti Asuhan Yatim Ad Dzikro, Wukirsari, Imogiri, Bantul. (*3)
