KRjogja.com, BANTUL – Dalam menghadapi tantangan pendidikan di era globalisasi, SMP dan SMA Tumbuh mengadakan kegiatan Teacher Development dengan tema "Project Based Learning" (PBL). Acara ini bertujuan membekali para guru dalam merancang pembelajaran berbasis proyek yang lebih efektif dan relevan, Senin, 8 Juli 2024 di SMP-SMA Tumbuh, Sewon, Panggungharjo.
SMP dan SMA Tumbuh menggelar pelatihan Project Based Learning untuk meningkatkan keterampilan para guru dalam merancang pembelajaran berbasis proyek. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Teacher at Work semester 1 yang dirancang untuk mempersiapkan guru mengajar di Tahun Ajaran 2024-2025.
Pelatihan ini diikuti oleh 60 edukator dari SMP dan SMA Tumbuh dengan menghadirkan narasumber Isniatun Munawaroh, M.Pd., selaku pakar kurikulum dari FIPP Universitas Negeri Yogyakarta. Sedangkan moderator Ratri Esti Wisnu Aji, S.Pd selaku Koordinator Kurikulum SMA Tumbuh.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan keterampilan guru dalam mengidentifikasi capaian pembelajaran yang lebih menekankan pada keterampilan analisis, sintesis, dan evaluasi. Guru juga diajarkan cara memilih materi atau topik yang menarik untuk proyek, serta merancang proyek yang sesuai dengan alokasi waktu dan kedalaman capaian pembelajaran.
Dalam pelatihan ini, guru diberikan pemahaman tentang Project Based Learning, sebuah metode pembelajaran yang menempatkan guru sebagai fasilitator. Guru memberikan studi kasus yang nantinya akan dipecahkan siswa melalui proyek. Ini mendorong keterlibatan aktif siswa dan sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang berfokus pada peserta didik.
"Project Based Learning memungkinkan siswa untuk lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran. Mereka belajar menyelesaikan masalah nyata, bukan hanya teori," kata Isniatun Munawaroh dalam pemaparannya.
SMP dan SMA Tumbuh telah menerapkan PBL dalam penilaian tengah semester. Pembelajaran ini dilakukan pada mata pelajaran tunggal (Stand Alone Subject) dan lintas disiplin (Inter Disciplinary Unit/IDU). Namun, penyusunan proyek IDU sering menghadapi tantangan dalam menyatukan capaian pembelajaran dari beberapa mata pelajaran yang berbeda kompleksitasnya.
"Kami menghadapi tantangan besar dalam merancang proyek yang bisa mencakup beberapa mata pelajaran sekaligus. Proyek ini harus memenuhi capaian pembelajaran yang berbeda-beda, dan itu tidak selalu mudah," kata Ibu Ratri Esti Wisnu Aji, S.Pd.
Kegiatan Teacher Development ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran berbasis proyek yang efektif dan relevan. Dengan penerapan PBL, siswa tidak hanya dituntut untuk menyelesaikan masalah tetapi juga belajar bekerja sama dan berpikir kritis. (*)