Krjogja.com - BANTUL - Kenakalan remaja tidak terjadi secara instan, tetapi dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya lingkungan keluarga. "Kenakalan remaja tidak tercipta secara instan melainkan karena adanya pemicu, dan salah satu faktor utamanya adalah keluarga, orangtua," ujar psikolog Retno Palupi Agustini MPsi dalam kegiatan 'Parenting dan Kenakalan Remaja' di Desa Wonolelo, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, Minggu (14/07/2024).
Natasya Fedora dari Sekolah Perempuan, Selasa (16/07/2024) mengatakan, program ini merupakan bagian dari tema besar 'Optimalisasi Sekolah Walidah: Women’s Academy of Leadership, Innovation, Development, And Harmony’ Melalui Pendidikan Lingkungan di Desa Wonolelo' didukung oleh Kemendikbudristek tahun 2024.
Kegiatan ini merupakan langkah awal dari Sekolah Perempuan nonformal Walidah PPK Ormawa HMPS Biologi, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perempuan dalam mendidik anak dan mengatasi masalah kenakalan remaja. "Kegiatan ini direalisasikan Tim Program Peningkatan Kapasitas (PPK) Ormawa Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) " ujarnya.
Baca Juga: Atasi Masalah Sampah DIY, Gaya Makmur Mobil Perkenalkan FAW Truck Amroll
Retno Palupi memberikan kesan positif terhadap kegiatan ini. "Saya merasa ibu-ibu selaku peserta aktif dan antusias. Manajemen kelasnya juga baik, kelas terbagi menjadi tiga sehingga peserta tidak terlalu banyak dalam satu sesi pembelajaran. Waktu pembelajarannya juga efektif, ibu-ibunya bisa fokus karena belajarnya tidak memakan waktu yang lama. Dengan adanya kegiatan parenting ini, semoga bisa menjadi langkah awal dalam penerapan pola asuh efektif," ucapnya.
Sedangkan peserta yang mengikuti kegiatan ini pun menunjukkan antusiasme tinggi. Nuryani, salah satu peserta, menyampaikan, "Saya lebih tahu kalau kenakalan remaja itu faktor awalnya dari orangtua, jadi harus menasihati anak jangan sampai salah dalam bergaul dan mencari teman sebaya yang positif. Senang ikut kegiatan karena bisa tambah ilmu." Sementara itu, Fitri, yang merupakan Ibu Dukuh Bojong, juga memberikan tanggapan positif, "Saya jadi bisa menentukan pola asuh yang efektif itu yang seperti apa. Kegiatannya juga sangat menarik." katanya.
Baca Juga: Jadwal Piala AFF U19 2024: Aksi Garuda Muda di Surabaya yang Dinantikan
Ditambahkan Natasya Fedora, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para peserta dan masyarakat Desa Wonolelo dalam mengatasi masalah kenakalan remaja melalui pendidikan parenting yang efektif. Tim PPK Ormawa HMPS Biologi UAD berkomitmen untuk terus melaksanakan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung peningkatan kapasitas perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.(Jay).