KRjogja.com - BANTUL - CIQAL (Center Qualified Activiti in Life) berkolaborasi dengan BPBD (Badan Pembangunan Daerah) Bantul menyelenggarakan Workshop Pembentukan (ULD-PB) Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana Kabupaten Bantul di gedung induk lantai 3 Kantor Pemkab Bantul Minggu (21/7/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan masukan draft SK Pembentukan ULD-PB Kabupaten Bantul dan membentuk pengurus ULD-PB.
Sekda Bantul Agus Budi Raharjo saat membuka workshop mengatakan, sudah kita ketahui bersama bahwa berdasarkan kondisi wilayah Kabupaten Bantul memiliki potensi bencana. Yakni bencana gempa bumi, tanah longsor, kebakaran , angin kencang, tsunami, covid dan lainnya.
Baca Juga: Gara-gara Aplikasi Bantu-Banting, Kepala Dinas Koperasi UKM DIY Raih Penghargaan BKKBN
Bantul memiliki sejarah kejadian bencana besar seperti kejadian gempa bumi tektonik pada 27 Mei 2006, dengan goncangan 5,9 SR dan korban lebih 4.000 meninggal.
Selain banyak korban meninggal, data di Dinas Sosial Bantul pada pasca gempa tercatat terdapat 891 orang difabel daksa akibat gempa bumi dengan kondisi yang bervariasi.
Tentunya hal ini menjadi perhatian pemerintah dalam memulihkan kehidupan mereka, bukan untuk memulihkan fisiknya, tetapi secara penghidupan dan kelebihan masing- masing dapat melangsungkan kehidupannya setara dengan warga yang lain, yang bukan disabilitas.
Baca Juga: Rayakan Harlah 3 FKJR Tegaskan Komitmen Jaga DIY Kondusif, Dapat Pesan Ini dari Kapolda
"Selanjutnya kami berharap kepada OPD-OPD terkait yang mempunyai layanan disabilitas untuk bersama sama menyatukan visi misi dan program agar dapat seiring dan saling melengkapi antara lembaga dan instansi yang bergerak di bidang disabilitas," pungkas Sekda Bantul. (Jdm)