Awalnya Usaha Kecil- Kecilan Kini Produksinya Tembus ke Manca Negara

Photo Author
- Selasa, 30 Juli 2024 | 13:30 WIB
Ketua Dekranasda Bantul Emi Masruroh ketika melihat kegiatan usaha di Rubycraf (Judiman)
Ketua Dekranasda Bantul Emi Masruroh ketika melihat kegiatan usaha di Rubycraf (Judiman)

KRJogja.com - BANTUL - Lelaki warga Babadan Banguntapan Bantul bernama Ahmat (32) dikenal sebagai warga yang ulet di kampungnya. Kini ia sebagai pengusaha kerajinan handycraft berupa peralatan masak atau makan hingga jenis meubel yang pemasarannya sampai di negara- negara Eropa dan Asia.

Bahan baku yang dipakai untuk memproduksi kerajinan di perusahaanya yang diberi nama Rubycraft berupa limbah kayu jati dari perusahaan meubel yang pada umumnya sudah tidak dipakai lagi. Tetapi berupa kayu jati yang berkualitas tinggi.

Ahmat sebelum menekuni usahanya, ia menjadi supervisor di sebuah toko kerajinan yang ada di Bandara Yogyakarta. "Ya sekitar 5 tahun yang lalu," kata Ahmat di depan awak media yang tergabung dalam Forum Pewarta Bantul (FPB), Senin (29/7).

Ahmat merasa tertarik jika melihat jenis kerajinan yang terbuat dari kayu. Selain itu Ahmat juga melihat banyak kayu jati yang kualitas tinggi dari sisa-sissa di perusahaan- perusahaan meubel yang hanya menjadi limbah atau kartu bakar.

Kemudian Ahmat merintis membuat kerajinan yang bahan bakunya dari limbah perusahaan meubel berupa potongan- potongan kayu jati, tetapi nilai jual tinggi. Ahmat belajar membuat kerajinan handicraft secara otodidak, yang awalnya hanya dikerjakan di teras rumah.

"Ya, awalnya saya membuat handicraft di depan rumah, dekat situ saja. Tetapi setelah berjalan sekitar 4 tahun kok banyak pesanan, sehingga saya merasa mengganggu tetangga. Maka kemudian berpindah di lokasi pinggir sungai ini yang tidak mengganggu tetangga dengan menyewa tanah kas desa," katanya.

Awalnya yang diproduksi hanya jenis- jenis kerajinan yang sederhana saja dan dengan alat yang sederhana saja, seperti tempat tusuk gigi, telenan dan sejenisnya.

Tetapi sekarang sudah menggunakan mesin modern dan jenis produksinya menyesuaikan pangsa pasar atau pesanan. Harga mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 250.000.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bantul Emi Masruroh SPd memberikan apresiasi terhadap usaha yang Ahmat yang kini sudah tergolong sukses. Juga bisa menciptakan pekerjaan bagi warga sekitar. (Jdm)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X