Krjogja.com - Bantul Kalurahan Wijirejo Kapanewon Pandak Bantul melaunching program jambore stunting, joganganku serta wijirejo siaga, Selasa (6/8). Dengan adanya program tersebut bisa memberikan manfaat yang dirasakan masyarakat secara langsung.
Termasuk mempercepat Wijirejo bebas stunting dan bebas sampah. Dalam acara tersebut juga dihadiri Sekda Bantul, Agus Budi Raharjo, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bantul, Hermawan Setiaji SIP MH,Penewu Pandak Bantul, Nanang Dwi Atmoko S.Sos,
Lurah Wijirejo Pandak Bantul Wisnu Riyanto mengatakanWijirejo punya program unggulan. Hal tersebut inti dari angan-angan masyarakat. "Dalam konteks program, saya sebagai Lurah ingin mewujudkan masyarakat sejahtera adil dan makmur dengan mengutamakan untuk kepentingan masyarakat. Program unggulan yang digulirkan yakni program jambore stunting, joganganku serta Wijirejo siaga," ujar Wisnu.
Baca Juga: Kedepankan Jurnalisme Damai Demi Memajukan Papua
Jambore stunting artinya bersama sama bergadengan tangan mewujudkan Wijirejo bebas stunting. Agar program berjalan dengan baik, dengan swadaya pamong, perangkat setiap Senin melakukan kegiatan infaq bersama untuk menopang kegiatan pemberantasan stunting.
"Mereka adalah anak kita, semuanya anak-anak kita sendiri yang harus mendampingi. Kita didik biar anak-anak tersebut tumbuh dengan normal bisa seperti anak-anak lainnya. Kita sebagai pemerintah, tidak mungkin hanya bertumpu dari anggaran yang ada karena jumlahnya terbatas. Tetapi alhamdulillah dari gagasan para pamong, perangkat Kelurahan dan didukung para lembaga desa, masyarakat maka program jambore stunting bisa berjalan," jelasnya.
Merujuk data kata Wisnu, di Wijirejo masih ada sekitar 12 anak positif stunting hampir 60 anak masuk indikator stunting.
Baca Juga: Ketua DPRD Resmikan Masjid Daimatul Jannah SMA N 2 Wates
"Kondisi tersebut jadi 'PR' yang sangat berat sekali buat pemerintah kalau tidak ada campur tangan dari masyarakat semuanya. Maka dari itu kami mohon kepada bapak, ibu semua, dari kabupaten memberikan support kepada kami. Dukungan-dukungan moral diberikan kepada pemerintah kalurahan khususnya untuk bisa nanti Istiqomah dengan program unggulan yang baru saja diluncurkan, " jelas Wisnu.
Selain itu, Wijirejo punya program untuk mendukung dan mensukseskan program Bantul Bersih Sampah tahun 2025. "Saya menginstruksikan kepada seluruh rumah tangga agar membuat 'Jogangan' atau galian di masing-masing keluarga. Setiap warga rumah tangga yang mempunyai pekarangan harus punya jogangan sendiri-sendiri untuk mengurusi masalah sampah rumah tangga," ujar Wisnu.
Kemudian Wijirejo Siaga tersebut ada relawan untuk membantu masyarakat. "Nanti kalau orang luar melintas, kemudian ban bocor, kehabisan bahan bakar atau ada persoalan lain insya Allah akan dibantu oleh relawan dari Kalurahan Wijirejo.
Baca Juga: Tingkatkan Kontribusi untuk Penurunan Stunting, UAA Terjunkan Mahasiswa KKNT di Kabupaten Brebes
Sekda Bantul, Agus Budi Raharjo mengatakan, pihaknya memberikan catatan, yang boleh ditimbun hanya sampah organik, tidak untuk sampah anorganik. Terkait dengan pencegahan stunting, ternyata dari hasil survei Status Gizi Indonesia secara nasional.
"Stunting naik kelas atau naik angkanya dari sekitar 14% sekarang sudah 20, 5 %, ini pukulan bagi kita, pukulan bagi Daerah Istimewa Yogyakarta dan pukulan bagi Kabupaten Bantul dan tentu juga pukulan untuk Wijirejo. Karena Wijirejo menjadi bagian dari Kabupaten Bantul. Angka 20, 5 % ini artinya bahwa 1/5 dari balita kita menderita stunting," ujar Agus Budi Raharjo.
Dengan program di Kalurahan Wijirejo tersebut, artinya sebuah reaksi cepat harus dilakukan untuk menangani stunting. "Reaksi cepat dari Kalurahan Wijirejo harus kita apresiasi dari jambore stunting, Joganganku dan Wijirejo Siaga, tadi Pak Lurah sudah deklarasi bahwa apapun masalah di sini harus kita tangani selama 24 jam dan mendeklarasikan diri bahwa kita siap untuk mengatasi semua masalah di Wijirejo.
Hal ini sebuah dedikasi yang harus kita bangun pada seluruh masyarakat bahwa kita harus peduli. Mudah-mudahan apa yang sudah diupayakan ini benar-benar bermakna bagi masyarakat dan tidak hanya itu, mudah-mudahan ini ditirukan oleh seluruh Kalurahan yang ada di Kabupaten Bantul ," jelas Agus Budi Raharjo. Dalam acara tersebut juga dihadiri perwakilan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, UAD Yogyakarta serta APMD Yogyakarta. (Roy)