KRjogja.com - BANTUL - Mendekati Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul 2024 belum ada kepastian berapa dan siapa saja pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang bakal diajukan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul 2024.
H Abdul Halim Muslih ketika dimintai penjelasannya tentang pencalonan dirinya mengatakan, untuk lebih menjamin kebersamaan, karena semua ini mempunyai rasa handarbeni yang besar terhadap masa depan Bantul sehingga menjadi wajar kalau di internal PKB itu sendiri ada berbagai pendapat.
Karena posisi saya sebagai petugas partai maka pendapat itu disampaikan ke Tim 9 yang dibentuk oleh KPB. Tim 9 ini terdiri dari pengurus PKB yang terdiri tokoh-tokoh utama di PKB, terutama tokoh-tokoh agamanya, termasuk beberapa tokoh NU dan kyai-kyai yang semuanya ada 9 di Bantul.
Baca Juga: HDCI Pengda DIY kembali Menggelar Event JBR 2024
"Itulah yang akan melakukan kajian, kemudian dari Tim 9 itu dibawa ke Tim 9 DIY disana digodog lagi . Biasanya calon-calon dilakukan kajian dan bilamana diperlukan bisa diundang, dilakukan semacam 'fit and proper test'. Bagaimana komitmennya terhadap Bantul, juga mempunyai potensi sekaligus masalah yang cukup komplek, juga masalah lingkungan, ekonomi, industri, pariwisata, pertanian dan lainnya. Jadi mesti melalui ujian semacam itu," ungkapnya.
Lalu yang ke dua, Tim 9 DIY akan langsung ke pusat. Setelah dikerucutkan namanya lalu disampaikan ke pusat dan pusatlah yang akan menerbitkan rekomendasi yang harus berdasarkan UU, bukan hanya anggaran dasar partai. Berdasarkan UU itu yang bisa mengajukan adalah Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal pimpinan tertinggi partai DPP PKB di Jakarta.
"Kalau tanya nama wakil saya, saya ini ibarat anak yang akan dijodohkan oleh orang tua. Yang dipandang baik dan cocok oleh orang tua. Tradisi kami seperti itu, dijodohkan ora kena golek dewe," tutur Halim.
Baca Juga: Strategi BPD Seluruh Indonesia di Tengah Kompleksitas Ancaman Cyber Crime
Menurut Halim semula ada 7 nominator, tetapi sudah mengerucut menjadi 3 nama, tetapi belum bisa menyebut nama tersebut karena ini bagian arahan Tim 9. Terkait nama hingga saat ini belum boleh dipublikasikan.
"Intinya saya mengikuti apapun keputusan partai. Saya ini dijodohkan kepada siapa saja saya manut orang tua," pungkasnya. (Jdm)
