KWI Yogyakart Pahami Kiat Mencegah Serangan Jantung

Photo Author
- Sabtu, 10 Agustus 2024 | 21:35 WIB
 Prof Bambang Irawan Bersama Anggota IKWI Yogyakarta.   (Judiman)
Prof Bambang Irawan Bersama Anggota IKWI Yogyakarta. (Judiman)


Krjogja.com Yogya - Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia ( IKWI) Cabang Yogyakarta menyelenggarakan pertemuan rutin di Kantor PWI Cabang Yogyakarta Jln Gambiran 45 Yogyakarta Sabtu (10/8). Kali ini menghadirkan Prof. dr Bambang Irwan SpPD (kkv), SpIPCK (k) FIHA, FASCC untuk menjelaskan tentang kiat- kiat pencegahan serangan jantung.

Ketua IKWI Cabang Yogyakarta Hj Sri Surya Widati mengungkapkan, anggota IKWI pada umumnya sudah berusia diatas 60 tahun. "Sehingga perlu mengerti tentang pencegahan serangan jantung,"ungkapnya..

Profesor Bambang Irawan adalah Kepala Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UGM yang pertama (2004-2009). Saat ini aktif mengajar dan membimbing para ahli jantung muda.

Baca Juga: Astra Motor Yogyakarta Raih Juara Pada Safety Riding Camp Kategori Siswa SMA/SMK

Prof Bambang mengungkapkan, jantung merupakan organ yang sangat penting pada manusia, karena organ inilah yang berfungsi menghantarkan baik nutrisi maupun oksigenasi ke seluruh tubuh."Karena itu jantung harus dijaga agar bisa berfungsi normal tanpa ada gangguan fungsinya," jelasnya.

Jantung berfungsi normal sepanjang nutrisi maupun oksigenasi otot jantung tidak terganggu. Pada kelainan pembuluh darah yang mengakomodasi jantung terjadi gangguan, biasanya berupa sumbatan maka jantung akan mengalami gangguan, baik nutrisi maupun oksigenasinya, sehingga fungsinya terganggu.

Baca Juga: 365 Calon Wisudawan Dibekali Soft Skill

Apalagi kalau terjadi penyumbatan total pada pembuluh darah tersebut, maka bisa terjadi kematian sebagian otot jantung yang dipelihara oleh pembuluh darah tersebut. Inilah yang disebut 'miokard infark' akut atau serangan jantung yang akut.

Karena itu dalam usaha mencegah serangan jantung , kita menjaga kesehatan dan kenormalan pembuluh darah tersebut agar tidak terjadi penyumbatan.

Menurut Prof Bambang, sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya proses penyumbatan tersebut. Namun demikian penelitian- penelitian dibidang medis akhirnya bisa menyimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi dan mempermudah proses terjadinya penyumbatan tersebut dan faktor tersebut faktor resiko.

Baca Juga: Membangun Kesadaran dan Penanganan Kanker Saluran Cerna Melalui Gastrointestinal Cancer Center

Faktor resiko tersebut pada dibagi dua, yang bisa intervensi seperti tingginya kadar lemak di dalam darah , penyakit diabetes, hipertensi serta kebiasaan merokok dan yang tidak bisa diintervensi seperti usia tua, jenis kelamin dan riwayat keluarga. "Makin banyak seseorang mempunyai faktor resiko makin tinggi kemungkinan terjadinya proses penyumbatan dari pembuluh darah yang bisa berakibat serangan jantung," pungkasnya. (Jdm)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X