Krjogja.com - Yogya - Menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks, wisudawan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta siap berinovasi. Khususnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
"Kompetensi yang telah diperoleh wisudawan selama kuliah, pengalaman berorganisasi, dan proses kreatif dalam penciptaan karya akan mampu menyelesaikan tantangan tersebut," tegas Rektor ISI Yogyakarta Dr Irwandi M Hum dalam sambutannya saat Wisuda, Sabtu (7/9) di Kampus ISI Yogya.
Rektor mengakui AI memberikan dampak signifikan terhadap dunia seni. "Artificial Intelligence (AI), telah nyata menjadi tantangan, peluang dan memberikan dampak yang signifikan bagi dunia seni. Berbagai produk-produk kemajuan teknologi memberikan dampak dalam proses kreatif, penciptaan karya seni, distribusi dan interaksi antar seniman,' jelasnya.
Baca Juga: 44 Anggota DPRD Sukoharjo Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
Kehadiran teknologi tersebut, lanjut Rektor, perlu disikapi dengan terus meningkatkan kompetensi diri beradaptasi dengan bentuk-bentuk kemajuan teknologi lainnya. "Kemajuan teknologi tersebut harusnya dapat membantu anda dalam melakukan proses kreatif, penciptaan, distribusi dan kolaborasi antara seniman dalam penciptaan karya seni," tandasnya.
Wisuda diikuti 617 mahasiswa. Terdiri dari 524 jenjang sarjana, 34 sarjana terapan/diploma IV, 58 dari magister, dan 1 dari program doktor. Fakultas Seni Rupa dan Desain menjadi kontributor terbesar dengan jumlah lulusan sebanyak 239 orang, diikuti oleh Fakultas Seni Pertunjukan dengan 223 lulusan, Fakultas Seni Media Rekam dengan 96 lulusan, dan Program Pascasarjana dengan 59 lulusan. "Juga pentingnya peran alumni dalam menjaga nama baik ISI Yogyakarta," tandas Rektor, (Vin)