30 Orang dan 64 Anak Keracunan Makanan di Tempat Berbeda

Photo Author
- Kamis, 12 September 2024 | 12:15 WIB
keracunan makanan (freepik)
keracunan makanan (freepik)


Krjogja.com - Bantul - Setidaknya ada 30 orang dan 64 siswa SD mengalami keracunan makanan di lokasi yang berbeda. Yang 30 orang diduga keracunan makan nasi boks ketika menghadiri acara penetapan rintisan desa budaya di Kalurahan Patalan Jetis pada Selasa (10/9. Sementara yang 64 anak diduga keracunan makanan nugget di sekolahannya SD swasta di Bantul pada hari yang sama.

Pada acara penetapan rintisan desa budaya di Kalurahan Patalan Jetis yang juga dihadiri Bupati Bantul dihidangkan 10 tumpeng nasi kuning dan 10 ingkung ayam, hidangan prasmanan mangut lele dan 340 nasi boks berisi nasi ayam bakar sambel krecek telur puyuh dan lauk lainnya. Diduga korban yang keracunan karena makan nasi boks.

Kasus keracunan makanan tersebut diketahui setelah Rabu (11/9) ada 9 warga padukuhan Gelangan diantaranya Rina Kurawati yang makan nasi boks mengalami diare. Menyusul korban dari padukuhan dan kalurahan lain yang semuanya mengalami diare dan badan lemas.
Korban sebagian dibawa ke Puskesmas Jetis 2. Kejadian tersebut juga dilaporkan ke Polsek Jetis untuk dilakukan pengusutan.

Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry mengatakan, Polsek Jetis telah bekerjasama melakukan penyelidikan dan Pulbaket terkait kasus tersebut, termasuk mengumpulkan sampel makanan sudah dikirim oleh Puskesmas Jetis 2 ke Laboratorium BLKK.

Sementara pada hari yang sama Selasa (10/9) sebanyak 64 anak siswa SD Swasta di Jln Wahid Hasyim juga keracunan makanan. Menurut guru setempat Dian SPd, diduga keracunan berasal dari makanan nugget.

Kejadian tersebut berawal sekira pukul 11.30 s.d 12.00 siswa melaksanakan makan siang bersama yang telah disediakan oleh pihak Sekolah berupa nasi, sayur lodeh dan nugget ayam. Kemudian sekira pukul 13.00 s.d 14.00 ketika siswa dari berbagai kelas dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 SD melaksanakan proses pembelajaran mengaji tiba-tiba satu persatu sampai 10 anak mengeluh sakit perut disertai dengan mual, pusing dan muntah.

Selanjutnya guru yang mengajar pada saat itu membawa siswa yang mengalami hal tersebut ke ruang UKS dan melaporkan kepada kepala sekolah. Kemudian menghubungi Puskesmas Bantul 2 serta Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul.

Pihak Dinkes Kabupaten Bantul juga memeriksakan sisa makanan ke BLKK Yogyakarta dan hasil pemeriksaan baru bisa diketahu sekitar 2 minggu kemudian. (Jdm,)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X