Warga Gadingsari Sanden Sulap Kelapa Gabug Jadi Kerajinan Unik Kepala Kera dan Wind Chime

Photo Author
- Jumat, 11 Oktober 2024 | 20:45 WIB
Suyanto sedang membuat kerajinan kepala kera dari bahan baku kelapa gabug
Suyanto sedang membuat kerajinan kepala kera dari bahan baku kelapa gabug

KRjogja.com, BANTUL – Suyanto, seorang warga Padukuhan Wonorejo I, Gadingsari, Sanden, Bantul, telah menemukan cara kreatif memanfaatkan kelapa 'gabug', kelapa yang dianggap limbah, menjadi produk kerajinan unik.

Pria berusia 54 tahun ini, dengan bakat seni otodidaknya, berhasil menciptakan kerajinan berbentuk kepala kera dan wind chime (lonceng angin) yang diminati pasar.

Suyanto, pemilik usaha Yan's Handicraft, setiap hari membuat kerajinan dari kelapa gabug, terutama berbentuk kepala kera.

"Jumlah produksi tergantung pesanan, jika ada banyak order, kami juga menyesuaikan jumlahnya. Bulan Oktober ini, kami sudah menerima pesanan hingga 1.000 unit," ujarnya, Kamis (11/10).

Perjalanan Suyanto dimulai setelah pulang dari Jakarta tanpa pekerjaan tetap. Ia mengamati banyaknya kelapa gabug yang berceceran di sekitar lingkungan padukuhannya dan terinspirasi untuk mengubah limbah tersebut menjadi produk bernilai seni.

Pada awalnya, Suyanto membuat lonceng dari bambu dan kelapa gabug serta celengan berbentuk kura-kura, yang kemudian ia titipkan di beberapa tempat penjualan kerajinan.

Baca Juga: Ada apa PWI Somasi Ketua Dewan Pers?

"Ternyata produk kami menarik minat pembeli, dan sejak tahun 2007, saya memutuskan untuk fokus pada pembuatan kerajinan dari kelapa gabug, terutama yang berbentuk kepala kera dan kluntungan," katanya.

Dalam sehari, Suyanto dibantu beberapa karyawan bisa memproduksi sekitar 50 unit kerajinan. Bahkan, pesanan bisa mencapai 5.000 hingga 10.000 unit, dengan pemasaran utama ke Jawa Timur.

Untuk bahan baku, Suyanto membeli kelapa gabug dari warga sekitar dengan harga Rp 1.000 per buah. Produk kerajinan kepala kera dijual dengan harga Rp 12.000 hingga Rp 15.000 per buah, sementara wind chime dijual seharga Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per buah.

Suyanto berharap usahanya dapat terus berkembang dan semakin banyak orang yang tertarik dengan produk-produk kerajinan unik berbahan kelapa gabug ini. "Selain membantu mengurangi limbah, kami juga memberdayakan masyarakat sekitar," tambahnya. (Jdm)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X