Islam di Asia Tenggara, Seimbangkan Tradisi dan Modernitas

Photo Author
- Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:20 WIB
 Prof Dr Ahmad Sunawari Long dalam tampilan layar dan Dr Nur Kholis MAg serta moderator di kampus UAD.  (Foto - Jayadi Kastari)
Prof Dr Ahmad Sunawari Long dalam tampilan layar dan Dr Nur Kholis MAg serta moderator di kampus UAD. (Foto - Jayadi Kastari)


Krjogja.com - BANTUL - Menyeimbangkan tradisi dan modernitas Islam di Asia Tenggara merupakan proses yang dinamis dan memiliki banyak sisi. Umat Islam di Asia Tenggara dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara tradisi keagamaan dan tuntutan kehidupan modern. Keseimbangan ini memungkinkan umat Islam di kawasan tersebut untuk tetap setia pada wawasan spiritual mereka sambil berpartisipasi aktif dalam dunia modern yang mengglobal.

Demikian ditegaskan Prof Dr Ahmad Sunawari Long, Dekan Fakulti Pengajian Islam Universiti Kebangsaan Malaysia dalam kuliah umum bertajuk 'Islam and Modernity: Balancing Tradition and Progress in Southeast Asia' di kampus 4 UAD, Ringroad Selatan Bantul, Senin (21/10/2024).

Kegiatan yang diselenggarakan FAI-UAD bersama Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Islam Selangor Malaysia tersebut dibuka Dr Nur Kholis MAg (Wakil Rektor bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan UAD).

Baca Juga: Hokky Caraka Kian Gacor di PSS Sleman, Jay Idzes dari Klub Seri A Italia Venezia Beri Respons Pujian

Kuliah umum selain menghadirkan narasumber Prof Dr Ahmad Sunawari Long juga Dr Rosni binti Wazir (Dekan Fakulti Pengajian Peradaban Islam Universiti Islam Selangor Malaysia), Dr Nur Kholis (Wakil Rektor UAD) dengan moderator M Zakaria Darlin PhD. Kegiatan ini rangkaian dari Short Course on Islamic Studies for Internasional Students yang berlangsung Senin (21/10/2024) hingga Jumat (25/10/2024) mendatang.

Menurut Ahmad Sunawari Long, menyeimbangkan tradisi dan modernitas, harus memperhatikan, ijtihad melestarikan nilai-nilai inti sambil mengaptasi praktik-praktik, mendorong keterlibatan dengan pemikiran Islam global. Selain itu, mempromosikan organisasi-organisasi Islam moderat dan mendorong dialog tentang gender dan keadilan sosial, umat Islam Asia Tenggara. "Hal ini penting dilakukan agar dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara tradisi keagamaan dan tuntutan kehidupan global," ujarnya.

Sedangkan Dr Arif Rahman MPd, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UAD dalam pengantar kegiatan ini mengatakan, ilmu sosial, humaniora terkait dengan keagamaan berkembang terus. Maka dalam forum ini memilih tema Islam modernitas. "Islam di Indonesia itu cenderung ada di antara kebudayaan dan tradisi. Ini dinilai Islam yang klasik, tapi agak sulit mungkin melihat Islam berkembang agamanya. Hidup Beragama di tengah-tengah budaya dan tradisi, itu sesuatu yang menarik dicernati," katanya.

Baca Juga: Gus Yusuf Tegalrejo Ajak Warga NU Sleman Pilih Harda-Danang di Pilkada Sleman

Menurut Arif Rahman, bagaimana perkembangan Islam, berinteraksi dengan sosiokultural Indonesia - Melayu di Asia Tenggara, menarik disimak dan menjadi wawasan secara tekstual dan kontekstual. "Ini forum menarik, maka banyak partisipan terlibat seperti dari Malaysia yang sudah bergabung dalam jaringan sebanyak 244 orang, dari Indonesia sebanyak 235 orang. Belum lagi dari Filipina," katanya.

Arif Rahman menyebutkan, kegiatan tahunan ini dirancang selama 5 hari, 21 - 25 Oktober. Short course dengan narasumber Prof Dr Jaffary Awang, Dr Suriani Sudi, Fitria Sari SS MHum, Hatib Rachman SThI MAg, Yazida Ichsan SPdI MPd, Amrullah SEI MA, Dr Betty Mauli Rosa Bustaman MA dan Dr Arif Rahman MPdI.

Sedangkan Dr Nur Kholis MAg saat membuka acara mengatakan, respons yang baik dari Malaysia, Filipina, kegiatan senada tetap perlu diperluas jangkauannya, melibatkan negara tetangga, seperti Singapura, Thailand, Brunai Darussalam. "Jangkauan yang luas, baik peserta dan pembicaranya sangat penting untuk membawa manfaat lebih besar lagi." harapnya. (Jay).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X