Pameran Tunggal Nenuwun, Angkat Kehidupan Tradisi Filosofi Jawa

Photo Author
- Senin, 28 Oktober 2024 | 08:50 WIB

PAMERAN seni rupa tunggal bertajuk ‘Nenuwun’ (Refleksi Semu’ karya perupa Yogyakarta Nurohman, di Soboman Art Space (SAS) Jalan IKIP PGRI Sonosewu Baru 291, Kasihan Bantul, memajang sebanyak 17 karya berupa 16 lukisan berbagai ukuran dan 1 seni instalasi. Pameran seni rupa mengangkat tentang kehidupan dan filosofi Jawa dibuka oleh perupa kondang Nasirun tersebut, berlangsung dari tanggal 18-28 Oktober 2024, buka mulai pukul 10.00-17.00, terbuka untuk umum.

Sebanyak 17 karya seni rupa yang dipajang diantaranya berjudul ‘Biyung’, ‘Alon-alon Mesti Kelakon’, ‘Mentari Pagi’, ‘Sebatas Waktu’, ‘Di Bawah Matahari’, ‘Rama’, ‘Mulih Mulo Mulaniro’ dan lukisan lainnya.

Perupa Nasirun mengatakan, melihat lukisan-lukisan hasil kreasi perupa muda Yogyakarta Nurohman bertema ‘Nenuwun’ yang menggambarkan filosofi dan kehidupan tradisi Jawa itu, merupakan bentuk ungkapan ekspresi kegelihan kreatif sesuai dengan pengalaman hidupnya yang dieskpresikan menjadi karya seni rupa.

Diantaranya, bisa dilihat lukisan berjudul ‘Biyung’ itu menyampaikan pesan menghormati dan kerinduan kepada seorang ibu. Bisa juga dilihat dilihat karya lukisan istilah Jawa ‘Alon-alon Mesti Kelakon’ dan ‘Mulih Mulo Mulaniro’ itu, merupakan bentuk ekspresi ungkapan pengalaman hidup Nurohman sebagai orang Jawa. “Pameran seni rupa menggambarkan pengalaman hidup dan tradisi filosofi Jawa layak diapresiasi,” papar Nasirun.

Nurohman mengatakan, pameran tunggal bertajuk ‘Nenuwun’ ini, kali pertama memajang sebanyak 17 karya seni rupa yang dipersiapan sekitar 1 tahun. Proses berkarya dengan menggunakan menabung dengan melukis agar bisa terealisir pameran tunggal menggambarkan pengalaman hidup, tradisi filosofi Jawa.

Kebetulan gayung bersambut ketemu seorang teman yang mempunyai galeri seni rupa Somboman Art Space mendukung untuk pameran tunggal. “Saya senang, akhirnya pameran tunggal bisa terlaksana dengan didukung berbagai pihak termasuk pelukis Yogyakarta Mas Nasirun. Demkian pula, pemusik Sri Krishna Encik dan Bobie ikut tampil bermusik bernyanyi menyemarakkan pembukaan pameran tunggal. Kemudian Arami Kasih, yang ikut menduung menulis tentang pameran tunggal bertema Nenuwun,” tutur Nurohman, alumni ISI Yogyakarta angkatan tahun 2015, dan lulus tahun 2022.

Arami Kasih menyebutkan, bahwa Nenuwun, dalam bahasa Jawa berarti memohon atau meminta. Kata Nenuwun ini, mempresentasikan beberapa nilai inti yang sangat dihargai dalam kehidupan masyarakat Jawa, yaitu sopan santun, kerendahan hati, empati dan harmoni.

Poin-poin ini dimanifestasikan sebagai ‘Refleksi Semu’ (gambaran ilusif melalui tekstur baik implied maupun actual warna-warna yang tidak solid serta obyek-obyek sederhana dengan teknis naif. Bicara soal tekstur berarti bicara soal kedalaman baik secara fisik maupun emosional. Tekstur semu dan tekstur nyata dalam lukisan memberikan dimensi dan prespektif yang berbeda.

Dalam seni, kedalaman tidak hanya terlihat dan dimensi visual, namun juga dari pengalaman yang dihadirkan. Nurohman, sosok perupa yang mengupas yang mempunyai kemampuan unik dalam menggali makna di setiap lapisan baik dalam lukisan maupun kehidupan sehari-hari.

Proses kreatif Nurohman, terinspirasi oleh nama-nama besar Antoni Tapies, perupa Stefan Buana dan Anggar Prasetyo yang dikenal karena menggunakan teknik tekstur dalam mengespresikan perasaan dan konsep abstrak. Nurohman, mengadopsi warna palet terbatas, monokrom dengan impresi ‘kotor’ dan tidak solid untuk menciptakan kesederhanaan dan lapisan yang kuat dalam karya-karyanya.

“Setiap obyek yang dipilih Nurohman, menggambarkan keseharian dan kearifan lokal masyarakat Jawa. Sederhana tetapi menyimpan kompleksitas yang mendalam,” pungkasnya. (Khocil Birawa)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X